hitcounter
Friday , March 28 2025

‘Knight Kris’ Film Animasi Karya Anak Bangsa Pertama

Industri film Tanah Air bakal dikejutkan dengan kehadiran sebuah film layar lebar animasi karya anak bangsa yang pertama dan satu-satunya berjudul ‘Knight Kris’ produksi Viva Fantasia Animation dan SSS Production. Film ini tayang secara serentak di bioskop Tanah Air mulai tanggal 23 Nopember 2017 mendatang, yang diperkenalkan pertama kali ke penonton terbatas pada kegiatan Gala Premiere di Epicentrum XXI Kuningan, Jakarta.

Kehadiran film layar lebar animasi ‘Knight Kris’ mendatang secara tidak langsung menjadi pembuktian kemampuan dan kualitas sineas atau animator Tanah Air dalam menghadirkan sebuah tontonan film animasi yang layak untuk dinikmati, baik dari segi ide cerita, animatography hingga penggambaran karakter tokoh animasi yang kekinian. Selain Deddy Corbuzier sebagai Executive Producer, Sys NS juga terlibat sebagai Producer di film kolaborasi dari Viva Fantasia Animation dan SSS Production ini yang ditulis dan disutradarai oleh Antonius dan William Fajito.

Selain itu, yang tak kalah menarik, putra Presiden RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep juga menjadi salah satu pengisi suara di film animasi ini, yang tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri. Untuk pengisi suara pada karakter animasi di film ‘Knight Kris’ lainnya adalah Deddy Corbuzier, Chika Jessica, Stella Cornelia, Bimasakti dan Santosa Amin. Kehadiran film ini juga menjadi alternatif dan pilihan tontonan anak-anak yang bermanfaat.

Deddy Corbuzier, Executive Producer mengatakan sudah saatnya Indonesia menelurkan sebuah karya film animasi layar lebar dengan kualitas yang tak kalah bagusnya dari produksi Hollywood. Indonesia memiliki talenta-talenta di berbagai bidang, tak terkecuali di industri film yang beberapa tahun belakangan terlihat sangat menggeliat dan telah bangkit dari kevakuman serta mulai menjadi tuan di negeri sendiri. Kebangkitan industri film Tanah Air yang kondusif ini tentunya menjadi pemacu kami untuk turut meramaikannya dengan menelurkan sebuah karya layar lebar yang sedikit berbeda, yaitu animasi.

“Kami melihat hingga saat ini belum ada yang berani atau tergerak membuat sebuah karya film animasi, padahal Indonesia itu memiliki animator-animator hebat, yang beberapa telah turut terlibat dalam film-film animasi Hollywood. Disinilah kami merasa tertantang untuk menghadirkan sebuah karya film animasi yang kami harapkan dapat disejajarkan dengan film animasi Hollywood,” terangnya.

Deddy menambahkan, pihaknya sangat concern melihat bahwa industri film Tanah Air masih sangat jarang menelurkan film-film anak yang inspiratif dan bermutu, sehingga kehadiran ‘Knight Kris’ tentunya dapat menjadi pilihan tontonan bagi anak-anak Indonesia. Anak-anak Indonesia memerlukan hiburan yang cerdas dan memberi inspirasi. Selain itu dengan cerita yang mengangkat budaya lokal yaitu Keris, diharapkan dapat mengedukasi anak-anak Indonesia untuk mulai mencintai dan belajar budaya negeri sendiri, agar tak punah oleh waktu.

“Film ini pun pembuatannya ditangani oleh anak-anak muda Indonesia yang mahir di bidangnya khususnya dalam pembuatan film animasi dan mereka sudah mempunyai karya yang sudah banyak beredar di Indonesia dan Mancanegara. Untuk itu, film ‘Knight Kris’ ini diharapkan dapat menjadi legacy bagi generasi di masa mendatang,” ujarnya.

Fb_ProfPict1

Duo Penulis dan Sutradara, Antonius dan William Fajito merasa antusias dan tertantang dalam menggarap film animasi layar lebar ini. “Melalui diskusi dengan produser, kami tertantang untuk membuat sebuah tontonan anak berkualitas karena tak dapat dipungkuri, tontonan film anak Indonesia itu masih sangat minim dan kalau pun ada kadang mengusung tema cerita yang tidak sesuai. Berawal dari sana lah kami mulai menggali beberapa ide dimana kami ingin mengangkat konten lokal dengan mengetengahkan konten budaya seperti tokoh-tokoh pewayangan dan candi sebagai gambar latarnya agar generasi kids jaman now dapat belajar sejarah budaya lokal secara ringan melalui karya layar lebar. Kemudian kami mencari ide cerita yang berbeda dari kebanyakan film anak-anak yang biasanya dibuat lebih mengarah cerita di perkotaan. Intinya film ini mengambil tema bangsa Indonesia pada jaman dahulu”, terang Antonius.

Sutradara lainnya, William Fajito membocorkan bahwa untuk pengerjaan film layar lebar animasi ini sangatlah susah dan sudah pasti banyak hambatan yang dihadapi, namun itu tidak menyurutkan semangat untuk memberikan kemampuan terbaik bagi industri film Tanah Air. “Film layar lebar animasi ini cukup sulit dalam pengerjaannya dan kami menghadapi banyak hambatan seperti misalnya dalam pembuatan karakter penokohan yang harus kekinian sehingga dapat diterima oleh generasi millenials yang kritis, model sampai grafis komputer dimana kami harus menggunakan Computer Generated Imagery (CGI) agar hasilnya berkualitas dapat disejajarkan dengan film animasi buatan luar negeri, kalau bisa sekelas Hollywood. Film animasi ini juga menjadi bukti keseriusan dan dedikasi kami untuk menghadirkan sebuah tontonan animasi yang berkualitas dan layak ditonton, dimana untuk proses produksinya sendiri memakan waktu sangat lama yaitu mencapai 3 tahun hingga akhirnya selesai. Kami berharap, film ini dapat menjadi pembuktian akan kualitas animator Indonesia yang layak disandingkan dengan animator mancanegara”.

About Pasha

Check Also

Aprilia Racing dan New Era Jalin Kerja Sama untuk Musim 2025

Jakarta, Vakansi — Aprilia Racing resmi mengumumkan kerja samanya dengan New Era, merek headwear terkemuka …

Leave a Reply