hitcounter
Tuesday , September 17 2024

KLHK Siapkan Program Penanganan-Pengelolaan Sampah Labuan Bajo

Guna lebih memperkuat pariwisata Indonesia di Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) World Economic Forum (WEF). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ikutan action, dimana sejumlah langkah telah disiapkan untuk meningkatkan kebersihan satu dari 10 destinasi prioritas, yaitu di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

“Tujuan besarnya menjadikan Manggarai Barat yang bersih, semangat peduli lingkungan yang tinggi dari masyarakat, dan memberikan value yang lebih dari pengelolaan sampah itu bagi masyarakat,” ujar Sudirman, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK.

Lanjut Sudirman, memberikan nilai lebih bagi masyarakat dalam pengelolaan sampah adalah hal yang penting. Sebab dengan memberikan manfaat circular economy, akan lebih mudah memberi pemahaman kepada masyarakat.

Sudirman mengatakan, caranya dengan membangun Pusat Daur Ulang (PDU) sampah dan bank sampah induk di Kabupaten Manggarai Barat. Tidak tanggung-tanggung, kapasitas bank sampah induk-nya pun besar. Begitu juga untuk pusat daur ulang sampah. Kapasitasnya bisa mencapai 5 ton per hari.

Nantinya, masyarakat ataupun komunitas yang ada akan diberikan pendampingan. Bagaimana menjadikan sampah yang dihasilkan menjadi produk yang bernilai.

“Sampah yang masuk nanti kita pilah-pilah dengan bagus. Yang (sampah) organik bisa jadi kompos. Yang (sampah) anorganik juga dipilah, dicacah menjadi macam-macam. Kita arahkan nanti,” ujarnya.

Bahkan untuk pengelolaan sampah organik menjadi kompos, KLHK sudah bekerja sama dengan Pupuk Indonesia. Nantinya Pupuk Indonesia akan mengambil bahan baku dari pusat daur ulang sampah di Manggarai Barat.

“Nanti standarnya akan kita rapihkan. Bahan pupuknya akan disesuaikan dengan standar yang diminta Pupuk Indonesia,” jelas Sudirman.

Saat ini pematangan program dan kerja sama sedang dikerjakan. Ditargetkan, pusat daur ulang sampah di Manggarai Barat akan terealiasi di bulan Juni 2018 mendatang. “Kita akan ajak pemda dan edukasi masyarakat,” jelasnya.

Tidak hanya di Labuan Bajo, konsep serupa juga akan diterapkan ke berbagai destinasi lainnya di Indonesia. Hal ini dikatakannya merupakan komitmen yang tinggi dari KLHK dalam mendukung salah satu sektor prioritas nasional. Yaitu pariwisata.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, Kabupaten Manggarai Barat akan menjadi salah satu fokus pengembangan dalam menghadapi IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Sebab Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang diprediksi bakal menjadi favorit para peserta atau delegasi pertemuan Bank Dunia itu. “Dan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Labuan Bajo akan dijadikan destinasi wisata kelas dunia,” ujarnya.

Karena itulah, pengelolaan sampah tentunya menjadi sangat penting. Ia pun berharap dengan dukungan penuh dari KLHK akan semakin memperkuat posisi Indonesia dalam penilaian Travel and Tourism Competitiveness oleh World Economic Forum (WEF).

About Pasha

Check Also

89 Persen Wisatawan Indonesia Selalu Kembali ke Destinasi Favorit Mereka

Jakarta, Vakansi – Melakukan perjalanan ke Malaysia, ternyata tidak cukup satu kali bagi masyarakat Indonesia. …

Leave a Reply