Saat ini pengguna internet aktif di Indonesia tahun 2021 telah mencapai 202,6 juta orang atau 73,7% dari total jumlah penduduk. Dengan masifnya pengguna internet ini memerlukan pemahaman lebih lanjut mengenai pentingnya menjaga data pribadi.
Terdapat bebeberapa istilah seperti PIN dan Password mungkin sudah familiar di kalangan pengguna, akan tetapi masih ada beberapa nama baru yang perlu dipahami kegunaannya untuk mengamankan akun dan kerahasiaan data seperti kode OTP dan autentifikasi 2 factor.
“Para pengguna perlu memahami satu per satu fungsi sistem keamanan dan perbedaannya. Jaga data savety Anda, supaya terjaga dari hacker dan scammer,” ujat Rino, Kaprodi Teknik Informatika Universitas Buddhi Dharma saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, Sabtu (11/9/2021).
Seperti PIN yang merupakan singkatan dari personal identification number, yakni sebuah kode keamanan untuk memverifikasi identitas biasanya berupa angka. Adapun password merupakan rangkaian kombinasi karakter berupa angka, huruf, serta simbol untuk mengamankan akses ke suatu jaringan. Kemudian ada OTP yang merupakan On-Time Password yakni kode yang umumnya dikirimkan melalui sma maupun email untuk verifikator. Berbeda lagi dengan Two Factor Authentification yang berarti menggunakan lebih dari satu jenis faktor keamanan.
“Perbedaan PIN dengan OTP, PIN itu tidak ada limit waktunya tapi disarankan untuk diganti secara berkala. Kalau OTP kode acak dikirim otomatis oleh sistem, hanya berlaku satu kali dan memiliki batas waktu penggunaan,” kata Rino.
Beberapa jenis tindak penipuan di internet merupakan tindakan yang berusaha mencuri data. Seperti yang paling sering yaitu scammer, tindak penipuan dengan berusaha meyakinkan pengguna lain bahwa akun tersebut adalah pemilik asli. Kemudian ada phising, penipuan yang bertujuan untuk mencuri data sensitif seperti nomor keamanan kartu kredit (CVC), password, dan informasi penting lainnya.
“Tips menghindari penyalahgunaan data, tidak share OTP, bila ada pemberitahuan validasi jangan menganggap enteng, ganti secara berkala, dan bertanya kepada yang tidak mengerti kalau tidak paham,” tuturnya.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Sandy Natalia, Co-Founder of Beauty Cabin, Nikita Dompas, Producer & Music Director, dan Dino Hamid, Founder Famgofest & Latomochi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.