Setelah pandemi Covid-19 terjadi, masyarakat dituntut untuk menjadi semakin cepat dan adaktif. Penggunaan teknologi dalam berbagai aktifitas pun sudah menjadi bagian keseharian. Setiap orang harus siap dengan perubahan transformasi digital yang terjadi pada segala sektor di era internet sekarang.
“Mulanya kita dipaksa untuk menggunakan perangkat teknologi digital. Tapi setelah 3 hingga 6 bulan pandemi semua itu telah menjadi kenormalan baru yang akan jadi tatanan baru di kehidupan bermasyarakat,” ujar Willy Bachtiar, Dosen & Humas Sekolah Vokasi IPB saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat I, pada Selasa (31/8/2021).
Menurut laporan dari HootSuit dan We Are Social menyebutkan, jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sudah mencapai 202,6 juta orang atau 73,7% dari total jumlah penduduk yaitu 274,9 juta pada tahun 2021. Proporsi kepemilikan perangkat pengakses internet di kalangan pengguna di Indonesia tahun 2021 pada rentang usia 16-64 tahun sebesar 98,3%. Apabila perangkat ini digunakan dengan baik, maka segala macam informasi bisa diperoleh.
Kini setiap orang pun bisa mendapatkan berbagai pengetahuan dan belajar dari internet tanpa harus mengikuti kelas formal. Meskipun ada hal-hal negatif di internet, namun bila setiap individu sadar maka akan bisa mengambil manfaat positifnya lebih banyak. “Jika ini dijadikan pemahaman maka lanscape digital Indonesia akan memengaruhi perkembangan ekonomi digital ke depan,” kata Willy.
Untuk menyeimbangkan perkembangan transformasi digital, kompetensi setiap orang untuk memahami digitalisasi dari segala sisi sangat dibutuhkan. Supaya tiap orang memanfaatkannya untuk bisa berkolaborasi, memecahkan masalah menumbuhkan kreatifitas dan inovasi sangat dibutuhkan. Seperti kecakapan digital yang harus dimiliki di masa pandemi Covid-19 berikut, yaitu digital marketing dan transaksi online, kecakapan mengelola informasi, kecakapan menggunakan media sosial, dalam penggunaan teknologi pembelajaran, kecakapan menguasai data, serta kemampuan untuk membagi kecakapan digital di lingkungan sosial.
Webinar Literasi Digital di Kota Depok, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Webinar kali ini juga mengundang nara sumber seperti Indra Brasco, seorang Dadpreneur, Diah Gusrayani, Dosen Universitas Pendidikan Indonesia, dan Mona Ratuliu, Founder ParenTHINK.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.