Saat hidup di zaman serba digital setiap orang harus lebih hati-hati serta waspada dalam segala aktivitas di internet. Terlebih yang berhubungan dengan tersebarnya data pribadi seseorang yang bisa saja dicuri atau disalahgunakan.
“Ada beberapa sebab terjadinya pencurian data di dunia digital. Di antaranya karena masyarakat masih awam terhadap perlindungan data pribadi atau bahkan tak sadar telah mengumbarnya,” ujar Benny Daniawan, Dosen Sistem Informasi Universitas Buddhi Dharma saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat I, Senin (16/8/2021).
Benny melanjutkan, masyarakat pun tidak sadar seberapa bahayanya jika data pribadi jatuh ke orang yang salah. Kesadaran pengguna internet akan pentingnya perlindungan data pribadi masih kurang.
Setiap orang juga perlu memerhatikan jejak digital yang tidak sengaja dibuat dan hal yang sering terjadi adalah mendownload aplikasi tanpa membaca dulu syarat dan ketentuan hingga ternyata mengizinkan aplikasi mengakses apapun.
Sementara di internet beragam ancaman cyber memiliki dampak bahaya dan potensi ancaman seperti scam yang berupa tindak penipuan dengan berusaha meyakinkan pengguna. Misalnya phising, yaitu tindakan memancing korban untuk mengarakhan ke situs palsu dan memasukan data pribadi. Dampak bahaya lanjutan, bisa disalahgunakan untuk pinjaman online. Telemarketing yang menghubungi langsung dan munculnya sms spam menawarkan pinjaman.
“Hal yang lebih parah lagi adalah identitas dipakai untuk menipu misalnya mengaku dari pihak bank. Selanjutnya bisa mengaku sebagai teman lama, mengaku sebagai anak atau orang tua korban,” tutur Benny.
Hal tersebut menurutnya bisa terjadi bila pelaku sudah tahu identitas pribadi seseorang, sehingga akan mudah untuk menjebak targetnya. Dampak bahaya lanjutan yang bisa terjadi yaitu pembobolan akun bank, modus ini dilakukan untuk meretas akun WhatsApp korban dengan meminta kode OTP.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Rut Rismanta Silalahi, Dosen Komunikasi UPNVJ, Depi Agung sekrang, Pegiat Pemeriksa Fakta, dan Loka Hendra, Head of Food & Beverages Cinepolis Indonesia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.