hitcounter
Sunday , September 24 2023

Kenali Jenis Hoaks Satire hingga Konten Palsu

Di era serba internet informasi begitu mudah didapat, namun tentunya masyarakat tetap harus kritis dengan banjir informasi yang ada. Sebab keberadaan internet dan media sosial saat ini seringkali dimanfaatkan oleh segelintir oknum untuk menyebarkan hoaks.

“Hoaks atau berita bohong informasi yang sesungguhnya tidak benar namun dibuat seolah-olah benar, tujuannya untuk membuat masyarakat tidak aman, nyaman, resah dan kebingungan,” Riri Damayanti, seorang Content Creator dan Yoga Enthusiast saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat I,  pada Senin (25/10/2021).

Lebih jauh dia mengatakan, hoaks memiliki banyak jenisnya misalnya satire atau parodi yang awalnya dibuat tidak untuk merugikan namun ternyata berpotensi mengelabui. Di samping itu ada konten yang menyesatkan atau misleading content dengan memanfaatkan informasi asli namun sebenarnya tidak ada hubungan dengan informasi aslinya.

Adapun jenis hoaks lainnya yaitu konten tiruan yaitu mengambil sumber asli tapi diubah lagi sesuai keinginan penyebar hoaks. Selanjutnya ada konten palsu yang merupakan konten baru yang sepenuhnya salah sengaja untuk menipu, dan koneksi yang salah antara judul dan isi berita tidak nyambung.

Dia pun memberikan beberapa tips supaya masyarakat bisa ikut berkontribusi mencegah penyebaran hoaks. Yakni berhati-hati dengan judul berita yang provokatif terkesan bombastis, akan lebih baik cek terlebih dulu daripada klarifikasi di kemudian hari. Agar memudahkan pengenalan hoaks, cermati alamat situs misalnya untuk situs pemerintah, sekolah, dan instansi tertentu. Cek lagi fakta dengan sumber pembanding lainnya, cek keaslian video dan foto, serta ikut grup diskusi anti hoaks.

Webinar Literasi Digital di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Maria Ivana, Graphic Designer JCO, Goretti Meiliani, Project & Planning Section Head Binus Group, Taufik Hidayat, Kepala UPT IT dan Dosen Fakultas Teknik Universitas Syekh Yusuf, dan Purwanto, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

Dukung Aktifitas Perangkat Rumah Tangga,  LG Hadirkan LG ThinQ UP 2.0

Jakarta, Vakansi — Pada ajang IFA 2023 yang berlangsung pada 1-5 September 2023 di Berlin, …

Leave a Reply