hitcounter
Thursday , December 26 2024

Kemenparekraf Pastikan Protokol CHSE Diterapkan Industri MICE

Sebagai salah satu upaya agar penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE diterapkan pada kegiatan event dan MICE saat pandemi COVID-19, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan acara Bincang-Bincang Industri Event dan MICE.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu gerak cepat untuk meningkatkan dan mengembangkan protokol kesehatan CHSE untuk industri event dan MICE, seiring dengan perubahan situasi yang fluktuaktif di masa pandemi.

Sebelumnya Kemenparekraf/Baparekraf telah membuat _hand book_ atau buku panduan mengenai protokol kesehatan berbasis CHSE pada penyelenggaraan kegiatan (events) dan MICE yang dapat diunduh melalui situs https://chse.kemenparekraf.go.id/.

Panduan tersebut juga sudah disosialisasikan di beberapa destinasi. Penerapan protokol kesehatan juga mendapat apresiasi dari dunia internasional dalam Bali Democracy Forum 2020. ā€œIni menunjukkan bahwa kita sangat mampu untuk menyelenggarakan events dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Untuk itu, sekarang saatnya kita melangkah bersama untuk bangkit kembali,ā€ ujarnya.

Di samping itu, Menparekraf mengatakan bahwa pihaknya akan meluncurkan _Calender of Events_ (COE) pada April 2021. ā€œOleh karena itu, kita harus betul-betul menyamakan frekuensi, agar event-event yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Mudah-mudahan langkah kita dengan memprioritaskan aspek kesehatan dan keselamatan, dapat menjadi syarat atau poin yang akan dinilai oleh Kapolri dan jajarannya dalam mendukung terselenggaranya event dan MICE,ā€ ujarnya.

Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengusulkan program yang dicanangkan oleh Menparekraf agar bisa dipadukan dengan program PPKM mikro pada wilayah-wilayah yang tidak menerapkan program tersebut. Ia juga mengusulkan agar industri perhotelan, selain dari pada pengecekan suhu badan, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, juga perlu diterapkan 3T (_testing, tracing, dan treatment_). Untuk itu, pihak hotel perlu memberlakukan pemeriksaan hasil swab test sebagai syarat menginap di hotel.

ā€œHal ini untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung yang datang serta memperlihatkan kepada pengunjung bahwa pihak hotel betul-betul memiliki SOP yang ketat dan disiplin,ā€ ujarnya.

Selain itu, ia juga mengatakan pihaknya sudah menyiapkan posko-posko COVID-19, namun jika posko ini dapat dikoordinasikan dengan pihak penyelenggara event, maka akan jauh lebih baik dan bermanfaat.

ā€œManakala jika pelaksanaan event tersebut ditemukan peserta yang ternyata positif, bisa langsung dilakukan _tracing_. Dengan demikian maka kegiatan event bisa berlangsung dengan baik dan langkah-langkah untuk menekan laju penyebaran COVID-19 juga tetap bisa diterapkan,ā€ kata Listyo.

Ia mengatakan akan mendukung seluruh program yang disiapkan oleh Kemenparekraf dan teman-teman pelaku event dan MICE. Dengan catatan baik pihak penyelenggara dan peserta event dan MICE harus betul-betul menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan berdasarkan peta risiko penularan COVID-19 di industri kesenian, hiburan, rekreasi, penyedia akomodasi, makan dan minum tergolong sangat tinggi karena interaksi yang dilakukan cukup intens, tapi jika melihat dampak ekonomi yang dihasilkan juga sangat signifikan.

ā€œMaka dari itu, kalau kita ingin membuka aktivitas dengan risiko yang cukup tinggi dan dampak yang tinggi, tentunya perlu persiapan yang kuat dan matang,ā€ ujar Prof. Wiku

Ia menyampaikan pentingnya menciptakan lingkungan masyarakat yang produktif dan aman dari COVID-19. Jangan sampai produktif namun tidak aman, atau aman tapi tidak produktif sama sekali. Untuk itu ada tahapan dalam menciptakan lingkungan tersebut, yaitu mulai dari pra-kondisi, _timing_, injuritas, koordinasi dengan pusat daerah, hingga monitoring dan evaluasi.

ā€œUntuk itu, jika ingin aktivitas industri event dan MICE digeliatkan kembali. Kita perlu melakukan tahapan tersebut. Semoga ini bisa menjadi langkah kita bersama untuk ekonomi Indonesia bisa bangkit dengan tetap aman COVID-19,ā€ katanya.

About Pasha

Check Also

InJourney Sukses Gelar Aquabike Jetski World Championship 2024

Samosir, Vakansi ā€“ Event olahraga air berskala dunia, Aquabike Jetski World Championship yang berlangsung di …

Leave a Reply