hitcounter
Tuesday , January 14 2025
Pantai Ihaga, Likupang, Sulawesi Utara

Kemenparekraf Optimis Mampu Promosikan Likupang dan Sulawesi Utara Pada Wisman

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) optimistis dapat mempromosikan destinasi super prioritas Likupang dan Sulawesi Utara kepada wisatawan mancanegara terutama wisatawan minat khusus olahraga diving.

Hal itu diungkapkan Masruroh, Sekreataris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam acara “Sosialisasi Promosi Pariwisata Pada Media Nasional,” di Tomohon, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu.

“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bertugas mempromosikan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas. Untuk Likupang, kami optimis dalam mempromosikannya karena tidak hanya menjual Likupang tapi juga Sulawesi secara keseluruhan,” ujarnya

Kepala Bidang Pemasaran Area IV Asisten Deputi Pemasaran II Regional II Yulia menjelaskan untuk pasar Amerika, Sulawesi Utara, khususnya Likupang lebih menarik minat diver dibandingkan wisatawan biasa.

“Kriteria pasar Amerika di antaranya menyukai alam dan budaya, untuk wisatawan pada umumnya mereka mengenal Bali, tapi ketika kita mempromosikan Indonesia kepada diver berbeda sekali. Para diver ini memiliki pengetahuan yang sangat bagus soal Indonesia, juga Sulawesi Utara, seperti Lembeh dan Bunaken. Saat kami mengikuti pameran The Diving Equipment and Marketing Association (DEMA) Show 2019, kebetulan banyak pula pelaku industri Sulawesi Utara yang ikut serta, jadi memudahkan kami menjelaskan dan memperkenalkan Likupang, Lembeh, dan Bunaken kepada para diver ini,” ujar Yulia.

Menyadari Sulawesi Utara didominasi oleh kunjungan wisatawan asal China, Kemenparekraf juga melakukan promosi ke negara tersebut.

“Terakhir kami mengikuti China International Travel Mart (CITM) 2019 di Kunming pada 15 November 2019. Sesuai arahan Presiden RI, kami harus mempromosikan Likupang. Untuk itu, kami bekerja sama dengan Jember Fashion Carnival membuat pameran dengan tematik Minahasa Utara,” ujar Kepala Bidang Pemasaran Area IV Asisten Deputi Pemasaran II Regional I S. Utari Widyastuti.

Lanjut Utari, setelah upaya promosi yang dilakukan Kemenparekraf, kesiapan pemerintah daerah dalam menyambut wisatawan China sangat diperlukan. Bukan hanya terkait sarana dan prasarana, tapi juga bagaimana mengedukasi para wisatawan China ini untuk berwisata namun tidak merusak keindahan laut Sulawesi Utara.

“Kami menyadari jumlah wisatawan China cukup besar, namun pengetahuan tentang snorkeling dan diving mereka terbatas. Untuk itu, saya mengharapkan Pemerintah Daerah melakukan inovasi, selain membuat zonasi snorkeling sebagai bentuk edukasi. Apalagi di China, mereka memiliki zona laut yang terbatas,” jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan, Daniel A. Mewengkang menjelaskan hingga November 2019, jumlah kunjungan wisatawan China ke Manado sudah mencapai 129 ribu. “Target kami pada 2019 mencapai 150 ribu, kami optimistis pada Desember setidaknya bisa 140 ribu wisatawan China yang datang berkunjung. Perhitungan kami tahun lalu dengan jumlah wisatawan China mencapai 127 ribu pada 2018 Sulawesi Utara mendapatkan pendapatan Rp1,5 miliar,” jelas Daniel.

About Pasha

Check Also

TMII Dikunjungi 300 Ribu Pengunjung Selama Libur Nataru

Jakarta, Vakansi – Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi salah satu destinasi favorit warga pada …

Leave a Reply