Jakarta, Vakansi — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membuka peluang kerja sama strategis dengan Saudi Arabia-Indonesia Business Council guna mendorong ekspansi produk ekonomi kreatif (Ekraf) Indonesia ke pasar global, khususnya Timur Tengah.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Film Pesona Indonesia, Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Arab Saudi, dengan fokus pada subsektor Ekraf seperti kuliner, fesyen, kriya, hingga perfilman.
“Kolaborasi ini sangat strategis. Arab Saudi bisa menjadi mitra penting dalam rantai distribusi dan konsumsi produk kreatif kita, terutama dengan adanya aktivitas haji dan umrah yang rutin,” ujar Teuku Riefky.
Staf Khusus Menteri, Rian Syaf, menyampaikan bahwa kolaborasi akan diarahkan untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif melalui berbagai program seperti komersialisasi produk, perlindungan kekayaan intelektual, serta fasilitasi insentif dan infrastruktur.
“Kami ingin agar produk-produk lokal bisa menembus pasar internasional secara berkelanjutan. Untuk itu, perlu kolaborasi konkret, termasuk dalam bentuk MoU yang bisa dimonitor secara terstruktur,” jelas Rian.
Deputi Bidang Strategi Ekraf, Cecep Rukendi, juga menambahkan empat potensi kerja sama yang bisa dijajaki lebih dalam:
-
Ekspor produk kuliner halal Indonesia
-
Peragaan busana kolaboratif antara desainer Indonesia dan Arab Saudi
-
Penggunaan kerajinan lokal sebagai dekorasi hotel saat musim haji
-
Ekspansi jenama fesyen dan gaya hidup Indonesia ke pasar Saudi
Ketua Saudi-Indonesia Business Council, Ayman Bin Amin Sejiny, menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi di sektor kreatif Indonesia, sembari menyebut pertemuan ini membuka banyak peluang kerja sama baru.
“Kami sangat tertarik dengan potensi Ekraf Indonesia dan siap menjajaki bentuk kolaborasi yang bisa mendatangkan manfaat ekonomi bagi kedua negara,” ungkap Ayman.
Sementara itu, Wakil Ketua Osama Kokandy menilai pemisahan kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai langkah maju yang menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan sektor kreatif secara mandiri.
“Ada banyak kesamaan budaya antara Arab Saudi dan Indonesia. Ini menjadi peluang besar untuk menghubungkan warisan dua negara lewat fesyen, film, kuliner, hingga musik,” tutup Osama.
Kolaborasi ini diharapkan akan memperkuat hubungan ekonomi kreatif lintas negara dan memperluas jangkauan produk kreatif Indonesia di panggung internasional.