Guna menjalin silaturahmi sekaligus bertukar informasi berbagai komunitas di tanah air dalam upaya bersama membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif di era adaptasi kebiasaan baru melalui karya dan kreativitas yang dimiliki, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar acara “Community Trip 2020”.
Sub Koordinator Pengembangan Komunitas dari Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, Syaril Sulaiman, mengatakan, mengatakan, “community trip 2020” digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur mulai 19 Oktober hingga 22 Oktober 2020. Dalam kegiatan ini, perwakilan dari berbagai komunitas diajak untuk berkegiatan sekaligus bercengkrama dengan komunitas lain yang ada di Labuan Bajo.
“Kami mengajak beberapa komunitas untuk bersilaturahmi dan bertukar informasi dengan komunitas-komunitas pariwisata dan kreatif yang ada di Labuan Bajo,” kata Syaril.
“Community Trip 2020” dimulai pada Senin (19/10/2020) hingga Kamis (22/10/2020) dan diikuti sembilan orang perwakilan komunitas dari seluruh Indonesia. Adapun Komunitas tersebut adalah Komunitas Historia Indonesia, Rad Supersonic, dan Kito Rato asal Jakarta; Komunitas Erkaem dan Net Good People asal Lombok, Nusa Tenggara Barat; Komunal Primitif Percussion dan Pondok Kreatif Parapat asal Sumatera Utara; Jamming Musik Odah Etam (JMOE) asal Kalimantan Timur; dan Genpi Bandung, Jawa Barat.
Pada acara hari pertama, kesembilan perwakilan dari komunitas diajak menikmati kontur alam Labuan Bajo menggunakan Longboard di jalanan Bukit Silvia bersama komunitas Labuan Bajo Longboard. Longboard adalah papan seluncur panjang yang sering dimainkan di jalanan yang memiliki turunan yang terjal.
Rencananya, Selasa (20/10/2020) para peserta akan diajak menelusuri Goa Rangko. Pada Rabu (21/10/2020), peserta akan diajak menyeberang ke Pulau Komodo menggunakan kapal pinisi dan berinteraksi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Komodo. Di hari terakhir, Kamis (22/10/2020), peserta akan diajak mengeksplorasi dan menikmati potensi wisata di Pulau Padar. Semua kegiatan akan dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kemenparekraf/Baparekraf, Djoko Waluyo, menjelaskan, melalui acara ini Kemenparekraf/Baparekraf juga memperkenalkan aplikasi bernama Community Hub yang telah diluncurkan pada Agustus 2020. Community Hub merupakan aplikasi yang menjadi wadah bagi seluruh komunitas di Indonesia untuk mempublikasikan karya dan kegiatan.
“Di aplikasi ini, seluruh komunitas di Indonesia bisa saling berbagi informasi yang bermanfaat dan mengunggah gambar dan tulisan ke media sosial pada umumnya di halaman komunitasnya dan juga ada live streaming secara berkala dengan berbagai tema bersama komunitas yang berbeda-beda,” kata Djoko.
Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf mencoba membantu mempublikasikan karya dan kegiatan dari komunitas melalui aplikasi Community Hub ini, jadi ketika ada suatu kegiatan komunitas, misalnya pertunjukan musik atau pameran yang diunggah di aplikasi ini, unggahan tersebut juga otomatis akan ditayangkan di media sosial seperti YouTube.