hitcounter
Wednesday , January 29 2025

Kemenekraf Gencar Promosi Film Made in Indonesia Agar Mendunia

Jakarta, Vakansi – Film menjadi salah satu sarana ekonomi kreatif yang dekat dengan masyarakat. Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) pun proaktif mendukung sineas-sineas lokal agar film-film buatan Indonesia bisa mendunia.

Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan mempromosikan film melalui nobar atau nonton bareng. Seperti pada Jumat, 24 Januari 2025, Kemenekraf mengajak beberapa menteri lain untuk nobar film terbaru garapan Visinema yaitu Ambyar Mak Byar di XXI Plaza Indonesia, Jakarta.

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya dan Wamenekraf Irene Umar mengajak serta Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (Menko IPK AHY) dan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri. Sedangkan dari jajaran Kemenekraf turut hadir Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama, Dessy Ruhati, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf Muhammad Neil El Himam serta Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenekraf Agustini Rahayu.

Film Ambyar Mak Byar sendiri berkisah tentang perjuangan musisi campursari yang mengejar mimpi menjadi seorang penyanyi sukses. Mengusung genre komedi musikal, film itu dinilai Menekraf Riefky cukup kental membawa budaya Indonesia khususnya musik campursari sehingga bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya dan musik ciri khas Indonesia ke kancah dunia.

“Tidak semua produser dan sutradara film punya pandangan terhadap film-film yang mengedepankan budaya Indonesia tapi ini luar biasa mengangkat campursari dengan melibatkan penyanyi-penyanyi top Indonesia dan saya tahu rencana Visinema ini tidak hanya ditunjukkan untuk Indonesia tetapi juga dunia,” kata Menekraf Riefky.

Kemenekraf turut mengambil peran agar industri film Indonesia yang sedang bergairah ini tetap pada jalurnya. Menekraf Riefky mengatakan sejumlah hal telah dan akan dilakukan agar potensi film Indonesia tidak hanya berkembang di negeri sendiri tetapi juga bisa menyentuh pasar perfilman dunia.

“Tahun 2025 ini target kita penonton film Indonesia mencapai 81 juta penonton dan tentunya jumlah itu akan terus meningkat. Melihat potensi ini Kementerian Ekonomi Kreatif tentu tidak mungkin membiarkan mereka berjuang sendiri. Kami akan duduk sama-sama nantinya untuk memikirkan kolaborasi apa yang bisa dilakukan agar bisa terus berkembang,” kata Menekraf Riefky.

“Selain itu, kami juga kemarin bersama-sama dengan Badan Perfilman Indonesia beserta 65 asosiasinya sedang memperjuangkan perihal pembajakan. Jangan sampai apa yang sudah diproduksi susah payah hanya dalam hitungan menit sudah dibajak,” imbuh Menekraf Riefky.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) menilai film Ambyar Mak Byar tidak hanya hadir sebagai sebuah hiburan tetapi turut membawa sisi budaya lokal. Menko AHY juga menyoroti genre musikal yang cukup jarang digarap di dalam negeri.

“Film ini dikemas secara menarik, genrenya komedi tetapi ada musik koplonya. Seperti yang kita tahu bahwa musik koplo bukan hanya terkenal di Jawa tetapi seluruh Indonesia juga banyak yang mendengarkan. Mudah-mudahan ini menjadi cikal bakal semakin majunya industri perfilman yang dikombinasikan dengan musikal, karena ini bisa memajukan budaya Indonesia yang begitu beragam dengan kekhasan masing-masing daerah,” kata AHY.

Sedangkan Angga Dwimas Sasongko selaku Founder dan CEO Visinema mengucapkan terima kasih kepada Kemenekraf yang telah memberikan atensi luar biasa. Di hadapan Menekraf Riefky dan jajaran dalam nobar itu, Angga ingin film-film Indonesia tidak hanya jago kandang.

“Visinema mempunyai beberapa unit bisnis dan anak perusahaan yang fokus membuat cerita-cerita dari seluruh Indonesia agar bisa mendunia dan hari ini kita melihat dua karya yang sangat lokal dan juga akan menuju global. Kami akan menunjukkan bahwa anak-anak kreatif Indonesia gak hanya jago kandang, tetapi juga punya visi membawa Indonesia ke panggung dunia,” kata Angga.

Selain pemutaran Ambyar Mak Byar, Visinema juga memutarkan 12 menit pertama film animasi karya anak bangsa berjudul Jumbo yang rencananya akan diputar pada April 2025. Menurut Angga, film Jumbo akan tayang secara global di lebih dari 20 negara.

“Mudah-mudahan ini memberi gambaran pada semua yang ada di sini how far we can go as Indonesian storyteller to the world,” ungkap Angga.

About Pasha

Check Also

3 Tahun InJourney Berdiri Mentransformasi Sektor Aviasi dan Pariwisata Indonesia

Jakarta, Vakansi – Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau …

Leave a Reply