Jakarta, Vakansi – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) bersama Visinema menggelar acara nonton bareng (nobar) film animasi Jumbo yang melibatkan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih. Acara tersebut digelar pada Kamis, 20 Maret 2025, di Plaza Indonesia XXI, Jakarta, dan dihadiri oleh pimpinan serta anggota Komisi VII DPR RI. Kehadiran para pejabat tinggi negara ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung kebangkitan industri film animasi nasional.
Menteri Ekonomi Kreatif sekaligus Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Teuku Riefky, menyatakan bahwa dukungan yang diberikan oleh Kabinet Merah Putih sangat berarti bagi para pegiat industri film animasi nasional. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya kemajuan sektor ini untuk memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.
“Dukungan teman-teman Kabinet Merah Putih malam ini sangat berarti bagi para pegiat industri film animasi nasional, selaras dengan arahan Bapak Presiden untuk terus mendukung kemajuan sektor ini,” ujar Riefky.
Film Jumbo yang ditayangkan pada acara nobar ini merupakan sebuah karya animasi lokal yang memiliki kualitas cerita, gambar, dan audio yang tidak kalah dengan film animasi internasional. Rencananya, film ini akan ditayangkan serentak di lebih dari 200 layar bioskop nasional dan akan diputar di 17 negara.
Riefky juga mengungkapkan bahwa Jumbo merupakan salah satu contoh nyata kemampuan animator dan sineas Indonesia dalam menciptakan film yang siap tampil di panggung dunia. Meski demikian, ia menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak agar ekosistem perfilman Indonesia semakin maju.
“Banyak animator dan sineas Indonesia yang mampu membuat film berkualitas dan layak tampil di kancah dunia. Namun, diperlukan dukungan dari berbagai pihak agar ekosistem perfilman Indonesia semakin maju dan berkembang,” tambahnya.
Pencapaian luar biasa dalam industri perfilman Indonesia juga terlihat dari jumlah penonton film Indonesia pada tahun 2024 yang mencapai 82 juta orang. Sekitar 70 persen dari jumlah tersebut merupakan penonton film lokal. Angka ini menunjukkan bahwa ekosistem perfilman di Indonesia semakin kuat, dengan penonton yang semakin mencintai karya-karya film asli Indonesia.
Mari Elka Pangestu, mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2011-2014) yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerjasama Multilateral, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap film Jumbo.
“Saya sangat bangga rasanya melihat Jumbo yang memiliki potensi besar untuk mendunia. Akhirnya ada animasi Indonesia yang go-global dan bisa ada karakter ala Indonesia dengan sifat dan budaya Indonesia yang bisa dinikmati oleh anak-anak kita,” ujar Mari Elka Pangestu usai menonton film tersebut.
Acara nobar Jumbo ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Fauzi, serta Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. Selain itu, Wakil Menteri Kabinet Merah Putih dari berbagai sektor seperti Komunikasi dan Digital, Tenaga Kerja, Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN), UMKM, dan PPPA juga turut hadir. Para perwakilan Komisi VII DPR RI, termasuk Pimpinan Saleh Daulay, Saraswati Djojohadikusumo, dan Chusnunia Chalim, turut mendukung acara ini.
Acara nobar ini bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga simbol dari upaya bersama pemerintah dan industri kreatif dalam memperkenalkan animasi Indonesia ke kancah internasional. Dengan film Jumbo, Indonesia semakin menunjukkan kemampuannya dalam menghasilkan karya berkualitas yang tak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal, tetapi juga memiliki daya tarik di pasar globalAnimasi Jumbo ini telah didukung oleh seluruh Kementerian dalam Kabinet Merah Putih yg membuktikan bahwa pemerintah hadir dalam pengembangan perfilman di Indonesia