Teknologi dan internet membuat masyarakat harus beradaptasi dan bertransformasi lebih cepat terhadap untuk bisa memanfaatkannya secara maksimal. Namun, nilai dasar sebagai manusia dalam etika sopan santun tetap tidak boleh terlupakan saat interaksi kini lebih banyak dilakukan secara online.
“Pertumbuhan pengguna sosial media, membawa fenomena yang lumayan serius,” Kata Firza Daud, Business Project Lead V&V Communication saat webinar Literasi Digital wilayah Jabar I Kabupaten Bekasi pada Selasa (23/11/2021).
Kabar buruknya pertumbuhan pengguna tersebut belum diiringi dengan cakap digital yang menerapkan etika dan norma sopan santun di dunia digital. Hal tersebut tercermin dari tingkat keberadaban (civility) yang sangat rendah. Survei yang dibuat oleh Microsoft pada kuartal 4 tahun 2020 dan dipublish awal 2021 bahkan menyebut netizen Indonesia paling tidak sopan se-Asia Tenggara.
Dia pun mengajak agar pengguna internet di Indonesia bisa selalu positif dalam menanggapi segala hal sebab karakter seseorang bisa dilihat dari cara beretika digital. Sehingga membiasakan diri belajar untuk sabar dan tidak mudah terpancing. Selanjutnya tetap sopan, karena hal itu menunjukkan seseorang yang berkarakter. Dalam hal berkomentar bijaklah saat membalas unggahan orang lain maupun saat menanggapi sesuatu. Terakhir yaitu berbaik sangka sebab setiap orang bisa memiliki masalah dan butuh penyaluran.
Webinar Literasi Digital di Jawa Barat I, Kabupaten Bekasi merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Indra Brasco seorang Dadpreneur, Golda Siregar dari Power Character, Eddy Pranoto Digital Business Project Manager OCBC NISP, dan Joana Lee seorang Fitness & Beauty Enthusiast.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.