Jakarta, Vakansi – Bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional yang jatuh pada tanggal 10 Agustus, Cerita Alam Nusantara (CAN) akan mengadakan kegiatan Festival Macan Tutul Jawa 2 – 2024, yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 -11 Agustus 2024 di Tanjung Lesung Pandeglang, Banten.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya dalam pelestarian satwa liar di Indonesia, khususnya Macan Tutul Jawa dengan kegiatan berupa Kampanye dan Edukasi mengenai Eksistensi & Populasi Macan Tutul.
“Kegiatan serupa telah kami lakukan pada tahun 2022 di Taman Safari, Puncak – Bogor bekerja sama dengan pihak Taman Safari Indonesia, Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) dan didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ungkap Arief Zul Permana dari CAN, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), yang merupakan habitat dari Macan Tutul Jawa itu sendiri menyatakan mendukung sepenuhnya kegiatan ini. “Kami dari TNUK merasa senang dengan adanya kegiatan ini. Pihak CAN memberikan edukasi pada masyarakat akan kondisi TNUK dan khususnya keberadaan habitat Macan Tutul itu sendiri,” ungkap Sanggara Yudha dari TNUK.
Ia menjelaskan jumlah Macan Tutul yang tertangkap gambarnya oleh kamera trap yang dipasang di TNUK berkisar antara 35 sampai 60 ekor. “Dengan kamera trap itu banyak hewan yang bisa terekam, ada Badak Jawa, Macan Tutul, Merak dan Banteng,” kata Yudha.
Sementara pihak Tanjung Lesung merasa bangga menjadi tempat terselenggaranya festival tersebut. Selain resort, di sekitar Tanjung Lesung juga sudah berdiri sekolah-sekolah terkenal seperti SMA Presiden.
“Para siswa sekolah tersebut nanti juga akan perform di acara festival ini,” kata Rina selaku perwakilan dari Tanjung Lesung.
Selain Festival Macan Tutul, CAN sudah melakukan beberapa kegiatan seperti di tahun 1998 – 2010 Taman Nasional & Badak Sumatera Field trip & Donation (ESP Program) Jakarta International School, TN.Way Kambas, TN Ujungkulon.
1997-2012 Conservation Field Trip & Donation (Badak Sumatera & Badak Jawa) Expatriate Japan (Indonesia Tanoshimukai).
2009-2012 menggelar MISS BIG INDONESIA (The ambassador of Indonesian Rhinos) Bersama Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.
Para pegiat CAN diantaranya Arief Zul Permana yang sudah lama berkecimpung dalam dunia konservasi sejak tahun 1989 hingga sekarang. Chika Hendarin, Dokter hewan lulusan IPB dan Pemerhati Badak Jawa dan hidupan liar Indonesia lainnya, Bogie Agustine, Wanita pengusaha sukses di bidang kuliner dan fashion, tertarik dengan masalah lingkungan sejak tahun 2019.Bogie adalah pemilik dari Bakmi Polim, Tika Heliana, Perempuan aktivis kampus (Trisakti) di bidang social, mulai bergabung aktif dengan CAN tahun 2019.
Dwi Kristiyono,konsultan aktuaria dan penggemar motor touring yang tertarik dengan penyelamatan satwa Indonesia, bergabung sejak 2019 dan Rudi Sutedja, pengusaha di bidang digital marketing dan multi usaha.