Guna menarik wisatawan muslim berkunjung ke Korea, Pemerintah Korea melakukan melengkapi fasilitas pendukung seperti musholla. Penyediaan fasilitas musholla adalah bagian dari usaha Korea untuk memberikan pelayanan pariwisata terbaik agar mengurangi ketidaknyamanan wisatawan Muslim ketika berwisata di Korea.
Menurut Korea Tourism Organization (KTO), dari jumlah wisatawan Muslim di Korea, sebanyak 45 persen diantaranya adalah berasal dari Indonesia dan Malaysia, sehingga kedua negara tersebut menjadi pasar wisatawan Muslim terbesar bagi Korea.
Fasilitas khusus bagi wisatawan Muslim, yang sedang meningkat di Korea, semakin banyak disediakan. Beberapa tahun terakhir, semakin banyak tempat-tempat wisata yang menyediakan musholla. Sampai saat ini, terdapat 42 musholla yang tersebar di bandara, hotel dan tempat wisata seperti Pulau Nami, Everland, Seoul Land, Lotte World, COEX, Petite France dan tempat wisata lainnya.
Baru-baru ini, Lotte Department Store Avenuel di Jamsil juga menjadi department store pertama yang menyediakan musholla. Selain itu, terdapat 15 masjid di Korea, yaitu di Seoul, Gwangju, Pocheon, Paju, Gimpo, Bupyeong, Ansan, Anyang, Daejon, Jeonju, Daegu, Changwon, Busan dan Jeju.
Selain musholla, restoran ramah Muslim juga semakin berkembang.KTO telah mengembangkan restoran ramah Muslim dari 135 restoran menjadi 252 restoran. Restoran ramah Muslim tersebut diklasifikasikan menjadi empat yaitu bersertifikasi halal resmi (halal certified), sertifikasi halal sendiri (self-certified), ramah Muslim (Muslim- friendly), dan bebas babi (pork free).
Restoran bersertifikasi halal resmi adalah restoran yang disertifikasi oleh lembaga sertifikasi eksternal resmi dan hanya menjual menu halal. Restoran bersertifikasi halal sendiri adalah restoran yang pemiliknya menyatakan kehalalan menu yang dijual oleh restorannya. Ramah Muslim adalah restoran yang sebagian menunya halal. Sedangan restoran bebas babi adalah restoran yang tidak menggunakan babi dalam bahan makanannya.