Jejak digital yang konon harus kita jaga untuk memberi kesan positif pada diri kita di masa depan juga dapat dimanfaatkan untuk mem-branding diri. Beragam kemampuan digital dapat kita pelajari untuk memanfaatkan peluang yang ada atas kemajuan dunia.
Profesi-profesi baru yang belum ada sebelumnya seperti designer graphic untuk mereka yang jago menggambar atau mendesain. Keahlian ini ditambah dengan pemrograman yang mumpuni jadilah desainer website. Keahlian teknis pemrograman komputer seperti web programmer, UI/UX designer, IT Development software/app. Mereka-mereka yang diandalkan masa kini.
Profesi yang juga masuk dalam tren kekinian berhubungan dengan media sosial sebut saja SEO specialist, content writer, social media strategist, influencer, YouTuber, content creator data analyst.
Menurut Geri Sugiran, Ketua Relawan TIK Sukabumi memang Kemampuan digital soft maupun hard skill wajib dimiliki untuk menunjang profesi profesi tersebut. Soft skill dan hard skill harus seimbang.
“Content creator selain jago mengedit video juga harus pandai berbicara. Mereka yang ahli mendesain website pun harus dapat lihai berbicara, negosoasi untuk menjual karya mereka,” ungkapny saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (1/7/2021).
Selain itu penting untuk membuat jejak digital yang baik terlebih untuk keahlian kita itu. Sangat penting karena ketika orang mencari siapa ahli salah satu keahlian digital. Mereka yang memiliki keahlian itu memanfaatkan media sosial untuk bercerita soal digital skill hingga menampilkan karya.
“Bisa juga menggunakan orang lain, setelah menggunakan jasa kita, dia dapat menyebutkan dan men-tag kita sebagai creator. Sehingga nanti orang akan mencari tahu sendiri dengan melihat profile kita yang di-tag,” jelasnya.
Geri memberikan tips untuk membangun jejak digital bagi yang ingin membranding diri. Membuat blog atau website kita sendiri seperti milik Geri yatu abahoryza.com.
“Kita dapat menarasikan dengan membagikan aktivitas sehari-hari,” sambungnya. Di webiste pribadi atau juga di media sosial jangan lupa untuk membuat konten sesuai dengan kemampuan. Misalnya, jika seorang copywriter membuat konten ‘Tips Membuat Konten Menarik’.
Tujuan jejak digital untuk mem-branding diri ini saat nama kita diketik yang keluar adalah karya kita, kemampuan kita sehingga orang menjadi lebih mudah untuk menggunakan jasa kita. Pesannya, jadikan pandemi ini menjadi penetrasi pentingnya pemanfaatan teknologi dan memaksa masyarakat untuk meningkatkan kemampuan digital.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (1/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Martin Anugerah (Director & Content Creator Cakep Project),Heni Mulyati (Mafindo), Diena Haryana (Dewan Pengurus Siberkreasi) dan Marsha Risdasari (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.