Jaringan internet telah membantu kebutuhan manusia berkomunikasi dan membuat pekerjaan jadi lebih mudah. Penggunaan internet dan teknologi harus disertai dengan etikanya yang biasa dikenal dengan Cyber Ethics (etika cyber) yaitu aturan dan etika dalam menggunakan teknologi dan internet.
“Saat berada di internet setiap individu sama seperti halnya di dunia nyata dan harus mengikuti aturan. Ketika sedang online, hormatilah orang yang sedang berinterasi pescis seperti saat di dunia nyata dengan bertatap muka,” kata Nikita Dompas, seorang Producer & Music Director saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, pada Selasa (2/11/2021).
Dia menuturkan, bisa dikatakan cyber ethics merupakan adopsi dari konsep etika tradisional yang diterapkan pada penggunaan teknologi komputer dan jaringan internet. Dia pun memberikan tips agar setiap orang ingat untuk menerapkan etika saat berinteraksi maupun berkolaborasi di ruang digital.
Pertama lakukan interaksi seperti halnya di dunia nyata, karena etika di ruang digital pun tak jauh beda meski tak bertatap muka langsung. Kemudian gunakan kata-kata sopan agar tidak ada yang tersinggung dan jangan memberikan informasi yang belum valid.
Perlu diketahui juga agar tidak menggunakan kata-kata yang menyinggung SARA. Serta berhati-hati saat memberikan data pribadi. Kemudian hindari perselisihan dengan pengguna ruang digital lainnya. Serta hati-hati ketika menggunakan huruf kapital dan tanda seru, karena huruf besar berarti berteriak.
Tak kalah penting adalah agar memint maaf ketika berbuat salah. Begitu juga sebaliknya memberi maaf saat orang lain berbuat salah.
“Hargai waktu orang lain, saat mengikuti webinar dan meeting online lainnya dengan tata krama,” katanya lagi.
Webinar Literasi Digital di Kota Bekasi, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Webinar kali ini juga mengundang nara sumber seperti Sandy Natalia, Co-Founder Beauty Cabin, Elfira Fitri, Manager External Student Affairs di Universitas Multimedia Nusantara, dan Eko Ariesta, CEO Enterpto.id .
dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.