Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 14 Juli 2021 di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Ragam Penipuan di Dunia Online”. Kegiatan ini diikuti oleh 895 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Presidium Periksa Fakta Mafindo, Eko Juniarto; praktisi kehumasan, Pretty Mamonto; pegiat literasi digital, Steven Polapa; narablog dan pembuat konten gaya hidup, Zilqiah Angraini. Adapun bertindak sebagai moderator adalah Muh Ansari dari Mafindo. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Pemateri pertama adalah Eko Juniarto yang membawakan tema “Tips dan Trik Bertransaksi Digital dengan Mudah dan Aman”. Dia mengatakan, prinsip utama transaksi daring di Indonesia adalah kepercayaan terhadap penjual maupun pembeli. Sayangnya, terkadang manusia bisa menipu atau tertipu. “Untuk mengatasinya, transaksi di lokapasar menawarkan sistem rekening bersama, di mana pembeli membayar ke penyedia layanan lokapasar, lalu dananya akan diteruskan ke penjual setelah pembeli dipastikan menerima barangnya dan sesuai,” tuturnya.
Berikutnya, Zilqiah Angraini menyampaikan topik “Aturan dalam Bertransaksi Digital”. Dia menyampaikan, digitalisasi sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari, sehingga kita harus mengedukasi diri dan memahami aturan transaksi digital. “Transaksi digital dianggap lebih berisiko karena berpotensi dimanfaatkan untuk kegiatan ilegal atau penyalahgunaan barang yang dibeli secara ilegal,” kata dia.
Sebagai pemateri ketiga, Pretty Mamonto membawakan tema “Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Online”. Kata dia, dompet digital kini bisa digunakan untuk berbagai keperluan mulai membeli produk, isi pulsa, bayar listrik, hingga bayar zakat. “Agar aman dalam membayar tagihan secara daring, kita harus melek digital. Bekali diri dengan pengetahuan tentang produk, penyedia aplikasi, dan metode pembayaran teraman,” pesan Pretty.
Adapun Steven Polapa, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema “Jenis-jenis Penipuan di Internet dan Cara Menghindarinya”. Dia mengungkapkan, tiga dasar penipuan di internet, antara lain peretasan, rekayasa sosial, dan malware. Salah satu yang marak adalah penipuan lowongan kerja. “Sering terjadi, apalagi dalam situasi pandemi di mana seseorang perlu pekerjaan, ia diminta mengklik tautan. Setelah memasukkan identitas, penipu mulai meminta sejumlah uang,” beber Steven.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu peserta, Muh Imam, bertanya tentang tips agar terhindar dari penipuan saat membeli barang di lokapasar. Dalam webinar tersebut, panitia mengapresiasi antusiasme peserta dengan memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.