Masyarakat digital kini sudah mengetahui etika digital, yakni perihal hak yang boleh dan tidak serta pantas atau tidak yang dapat kita lakukan di ruang digital. Etika digital ini pun harus diperhatikan di setiap hal yang dilakukan di ruang publik seperti saat berkomunikasi, berkomentar, posting atau status, berkonten dan bertransaksi.
Panji Oetomo penggiat literasi digital mengatakan, saat berkomentar perlu adanya pemahaman terlebih dahulu baru kemudian berkomentar agar apa yang kita sampaikan itu sesuai atau tidak dengan topik yang dibicarakan.
“Hindari komentar diluar pokok materi yang dibahas, gunakan bahasa yang baik, lugas dan sopan,” ujar Panji saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021) siang.
Dia menambahkan, paling penting bagaimana jika berargumen itu dengan alasan yang masuk akal. Berikan data terkait sehingga apa yang kita sampaikan dapat diterima semua pihak.
Karena ruang digital mendapatkan komentar negatif, tenangkan diri agar tidak terpancing. Jangan sampai kita malah terjebak dalam perdebatan yang keluar dari topik pembahasan. “Jika ingin menanggapi, tanggapi mereka yang memang membahas seputar topik yang tengah dibicarakan. Tetap gunakan dengan bahasa yang baik, lugas, sisipkan doa, apresiasi dan humor. Lakukan koreksi jika kita memang salah dan sebaliknya jika kita benar kita pun harus menjelaskan,” ungkapnya.
Jika melakukan transaksi hendaknya kita juga melakukan tata bahasa yang sopan dan ketika barang sudah diterima ja gan lupa untuk memberikan ulasan. Ulasan ini tentu sangat berguna untuk penjual sebagai bagian dari marketing mereka. Alangkah lebih baiknya kita sebagai pembeli turut membantu mereka.
Saat kita yang menjadi penjual juga perhatikan etika, tidak menawarkan atau berpromosi di sembarang tempat. Misalnya di kolom komentar orang lain.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat Rabu (15/9/2021) siang juga menghadirkan pembicara Sisi Suhardjo (Praktisi Humas dan Komunikasi), Didin Miftahuddin (Founder Gmath Indonesia), Billy Kwanda (digital marketing specialist), dan Gabriela Citra sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.