Akselerasi dan revolusi cara masyarakat berinteraksi sosial mengalami percepatan selama pandemi Covid-19. Transformasi ini menyebabkan perubahan besar abad ke-21 yaitu menuju industri 5.0, kondisi saat masyarakat memanfaatkan teknologi yang lebih pintar lagi dengan loT, cloud techology, big data, dan virtual assistant 24 jam.
Dee Rahma seorang Digital Marketing Strategist fenomena revolusi masif menyebabkan perubahan interaksi sosial ikut terjadi di berbagai bidang. Bekerja pun saat ini dilakukan secara remote.
“Akhirnya internet sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok, karena digunakan masyarakat untuk berbagai aktivitas di rumah,” kata saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, pada Selasa (23/11/2021).
Terlebih karena pandemi sebagian besar orang sudah belanja melalui cara online, memakai e-banking, e-money, juga interaksi sosial secara virtual dan telemedicine. Selaras dengan itu, berbagai peluang baru bermunculan dengan pemanfaatan internet dan penggunaan teknologi untuk mendukung kehidupan.
Hal ini menjadi sarana produktif dan kreatif bagi milenial dan generasi setelahnya di ruang digital. Di mana digitalisasi membawa branding secara pesonal termasuk para enterpreneur hingga pemilik bisnis yang sedang membangun brand agar bertumbuh dan hal tersebut memunculkan kreator ekonomi baru. Kreator ekonomi ini merupakan generasi baru pengguna platform digital. Umumnya dengan media sosial yang memaksimalkannya untuk membangun komunitas digital.
“Kalau jeli bisa menciptakan pengaruh terhadap banyak orang melalui konten digital yang dibagikan. Seperti yang sekarang dikenal beberapa profesi baru seperti content creator dan influencer, yang punya peran menciptakan kolaborasi positif di dunia digital dengan postingan konten-konten positif,” tuturnya lagi.
Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Klemes Rahardja, Founder The Enterpreneur Society, Reza Hidayat, CEO Oreima Films, Nandya Satyaguna, seorang Medical Doctor, dan Riri Damayanti, seorang Digital Creator.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.