Kemampuan dalam memahami isi pesan tak semata-mata hanya dalam penggunaan teknologi atau dikenal sebagai literasi digital sekarang ini sama pentingnya dengan digital skills. Apalagi penggunaan media digital perlu dipahami dan didasari dengan pengetahuan agar lebih bijak dan tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Terlebih lagi di era keterbukaan informasi muncul juga yang dikenal informasi palsu atau berita hoaks yang diartikan sebagai usaha menipu pembaca atau pendengar untuk mempercayai sesuatu.
“Hoaks sendiri ternyata memiliki tujuan yaitu menggiring atau membuat opini publik, membentuk persepsi, menipu, propaganda, menghasut, hingga black campaign,” kata Fibra Trias Amukti, Editor in Chief Mommies Daily saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, Selasa (29/6/2021).
Hoaks sendiri memiliki banyak dampak di antaranya pada kesehatan mental bisa menimbulkan cemas, panik berlebihan, stres, takut luar biasa, dan mudah marah. Sementara di sisi kesehatan fisik, hoaks bisa membuat sulit tidur, malas beraktifitas hingga susah konsentrasi. Di masyarakt hoaks juga menimbulkan relasi sosial yang tidak baik, bisa berupa saling ejek, saling debat, saling benci dan menimbulkan konflik serta perpecahan.
Hoaks sangat membahayakan dan bisa memecah belah masyarakat, oleh sebab itu perlu adanya pemahaman untuk mengenal ciri-ciri hoaks. Di antaranya memiliki judul yang provokatif sehingga memicu kecemasan, cenderung tidak netral, menggunakan nama yang mirip dengan media, minta diviralkan, memelintir pernyataan nara sumber hingga memanipulasi foto dan keterangan. Fibra juga menjabarkan peran setiap orang yang mungkin bisa menjadi penyebar hoaks.
“Jadilah pembaca yang cerdas, baca keseluruhan artikel, cek siapa penulisnya, cek situsnya, cek nara sumber yang dikutip dalam tulisan, cek keaslian foto, dan cari berita pembanding,” katanya lagi.
Dia mengatakan, setiap orang memiliki peran dalam penyebaran hoaks maka tiap individu perlu mengedukasi diri sendiri dan orang terdekat. Selain itu beri tahu bahwa ada ancaman pidana dari penyebaran hoaks. Bahkan sedari kecil anak pun bisa diajarkan oleh orang tua agar memutus rantai generasi hoaks dengan melatih anak berpikir lebih kritis dan biasakan anak untuk memahami pesan dari berita yang dibacanya. Orang tua pun bisa bekerja sama dengan pihak sekolah terkait edukasi hoaks.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir juga nara sumber lainnya seperti Syarief Hidayatulloh Digital Strategig Hello Monday Morning, Intan Maharani seorang PR Enthusias, dan Nandya Satyaguna seorang dokter. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.