The Nusa Dua sebagai kawasan yang dikelola PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) meraih penghargaan tertinggi Green Platinum (juara umum) dalam ajang Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) ke-1 yang berlangsung di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (27/9), lalu.
Penyerahan penghargaan ISTA 2017 yang merupakan bagian dari kegiatan Wonderful Indonesia Tourism Award 2017 yang diselenggarakan Kementrian Pariwisata diterima langsung oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, APDPI 2017 ini adalah bentuk apresiasi dan insentif dari Pemerintah (Kemenpar) kepada pelaku pariwisata untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia menuju kelas dunia, “Acara malam apresiasi ini juga sekaligus untuk memperingati Hari Pariwisata Dunia tahun ini tema yang ditetapkan oleh UNWTO adalah ‘Sustainable Tourism, a Tool for Development,” kata Arief.
Menurut Arief, memiliki keunggulan dalam menjaga lingkungan dengan menerapkan environment sustainability atau tourism sustainability dengan prinsip yang kita pahami yakni ‘Semakin dilestarikan, semakin menyejahterakan’.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer menyatakan penghargaan yang diterima ini merupakan bukti kepercayaan Pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya atas kualitas pengembangan The Nusa Dua sebagai salah satu destinasi MICE indoor dan outdoor terbaik dan terlengkap di dunia.
“ITDC akan terus mengembangkan kawasan yang dikelola sesuai dengan tugas kami sebagai BUMN dengan lini bisnis mengelola dan mengembangkan destinasi wisata di Indonesia,” tutur Abdulbar.
Saat ini, The Nusa Dua dilengkapi fasilitas MICE indoor berkapasitas 15.000 pax didukung 5.000 kamar hotel berbintang, pusat perbelanjaan, museum, cultural venues, lapangan golf, rumah sakit, fasilitas pariwisata lainnya, serta resort office yang akan dibangun dalam waktu dekat.
Selain itu, ITDC juga tengah mengembangkan Pulau Peninsula sebagai lokasi kegiatan MICE outdoor. The Nusa Dua juga terpilih menjadi main host IMF/World Bank Meeting yang akan digelar pada 14-18 Oktober 2018.
Abdulbar menambahkan, prestasi yang diperoleh The Nusa Dua ini menjadi salah satu momentum bagi ITDC untuk terus mendorong pengembangan kawasan The Nusa Dua. Ke depan akan banyak pengembangan di kawasan The Nusa Dua seperti Luxury Factory Outlet kelas dunia, Cartoon Network Theme Park, dan Hotel Shangrilla. Hotel Shangrilla bahkan direncanakan akan dilakukan grand opening tahun 2018. Semoga penghargaan ini dapat makin memacu kami untuk terus fokus mengembangkan destinasi wisata di Indonesia sehingga target kunjungan wisatawan yang ditetapkan dapat tercapai.
Selain kawasan pariwisata The Nusa Dua yang sudah lebih dari 30 tahun beroperasi, saat ini ITDC sedang membangun destinasi pariwisata baru The Mandalika, di selatan pulau Lombok. Destinasi ini akan menambah portifolio kawasan ITDC, dan merupakan salah satu dari 10 Destinasi Pariwisata Prioritas sekaligus telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Ajang ISTA 2017 ini diikuti 96 peserta pendaftar, kemudian setelah melalui proses desk evaluation oleh tim juri akhirnya ditetapkan 24 pengelola destinasi sebagai nominasi penerima ISTA yang diberikan dalam malam apresiasi APDPI 2017.
Beberapa penerima penghargaan APDPI 2017 ini, akan diikutkan dalam ajang ASEAN Tourism Awards 2018 saat berlangsung kegiatan ASEAN Tourism Forum (ATF) di Chiang Mai, Thailand pada Januari 2018.
Proses penilaian terhadap para nominasi dilakukan berdasarkan kriteria yang mengacu pada Peraturan Menteri (Permen) Pariwisata Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan. Pedoman dalam Permen ini mengadopsi standar internasional Global Sustainable Tourism Council (GSTC) yang telah diakui oleh UNWTO dan dijadikan sebagai acuan bagi pemerintah, pemerintah daerah (Pemda) dan pemangku kepentingan lainnya, sedangkan penerapan kriteria dan indikator di dalam pedoman juga akan menjadi dasar skema sertifikasi destinasi pariwisata berkelanjutan di Indonesia.