Internet bisa menjadi potensi dan peluang yang memberi nilai ekonomi bagi masyarakat. Apalagi kini pengguna Internet di Indonesia sudah mencapai 212,35 juta dari total 276,3 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 170 juta jiwa sudah aktif di media sosial.
“Terjadi pergeseran pola pikir, perilaku dan tindakan masyarakat dalam akses ruang digital. Peluang pun semakin luas di era digital karena tidak ada batasan di ruang digital untuk berkreasi dan berinovasi,” kata Loka Hendra, Head of Food & Beverage Cinepolis Indonesia saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, pada Rabu (25/8/2021).
Dia mengatakan, digitalisasi telah memberikan banyak kemudahan dan menciptakan efisiensi bagi individu maupun pelaku UMKM untuk terus melebarkan jangkauannya. Berbagai program akselerasi transformasi digital pun memudahkan masyarakat untuk meningkatkan produktifitas.
“64 persen penduduk Indonesia sudah terkoneksi dengan internet, namun tidak semua berperilaku positif dengan budaya kreatif dalam menggunakan ruang digital. Bahkan Microsoft menyebut netizen Indonesia paling tidak sopan se-ASEAN,” ujar Loka.
Ada banyak cara untuk menciptakan budaya kreatif dan produktif di ruang digital, misanya dengan mendukung dan mengapresiasi ide kreatif supaya semakin out of the box dalam berkreasi. Digitalisasi juga bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan kreatifitas generasi muda dalam memperkenalkan budaya Indonesia. Termasuk berpartisipasi dalam aktifitas atau kompetisi yang diselenggarakan untuk mendorong budaya kreatif dan inovatif.
“Tanamkan pemikiran dan narasi positif dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga,” tuturnya.
Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti M. Fery Abdullah, Waka Sarana dan Prasarana SMK Negeri 1 Cileungsi, Meisye Yeti, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Cileungsi, dan Andri Kusdiyanto, Instruktur Edukasi4ID.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.