hitcounter
Thursday , December 12 2024

Interaksi sebagai Awal dalam Kolaborasi

Borderless atau tanpa batasan merupakan ciri dari ruang digital. Kita bisa mendapatkan informasi dengan bebas, termasuk informasi mengenai sebuah peristiwa di belahan dunia lain secara real time. Kita pun bisa berinteraksi dengan semua orang meski beda negara secara jarak jauh.

Andry Hamida, Head of Creative Hello Monday Morning menjelaskan, hal terpenting saat berinteraksi di ruang digital itu perlu sopan dan beretika. Bentuk interaksi ruang digital pun bisa berupa like dan komentar.

Interaksi di dunia nyata dan maya ini memiliki sedikit perbedaan, pada dunia digital interaksi kita meninggalkan banyak jejak dan dilakukan dengan jaraknya yang jauh. Akan tetapi, identitas lawan bicara saat berinteraksi belum tentu kita ketahui dan belum tentu asli. Bisa saja orang yang kita ajak berinteraksi di ruang digital itu menggunakan akun palsu.

“Jadikan dunia digital seperti dunia nyata. Kalau di dunia nyata kita sopan dan santun, lakukan juga hal tersebut di dunia digital.  Citra diri kita di dunia nyata bagus, di dunia digital juga bagus,” ungkap Andry dalam Webinar Literasi Digital di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (10/11/2021).

Sementara itu, kolaborasi ialah hubungan dengan banyak orang yang bertujuan untuk mencapai sebuah kerjasama atau visi dan misi yang sama. Kolaborasi biasanya memiliki tujuan ekonomi dan sosial. Menurut Andry, berkolaborasi seharusnya menjadi tujuan utama kita ketika menggunakan internet. Contoh kolaborasi ekonomi yang terjadi di Indonesia yaitu kolaborasi antara Gojek dan Tokopedia.

“Sekarang ini, internet sudah menjadi portofolio hidup. Penting untuk kita menjaga citra diri kita di ruang digital. Menggunakan etika dalam dunia digital bisa menjaga citra diri, menghargai satu sama lain dan tidak boleh egois,” tutur Andry.

Untuk berkolaborasi, kita harus mampu berinteraksi dengan baik terlebih dahulu. Apabila interaksi kita sudah salah, akan sulit untuk orang lain mengajak atau menerima ajakan dalam berkolaborasi. Oleh karena itu, sebelum berkolaborasi kita harus paham cara berinteraksi yang baik. Di samping itu, hal penting lainnya ialah membangun citra diri kita yang baik di dunia digital. Meski cara berinteraksi kita sudah baik, kalau citra dirinya negatif maka akan berpengaruh.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (10/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Dee Ferdinand (B2B Digital Strategy Coach), Loka Hendra (Head of Food & Beverages Cinepolis Indonesia), Ana Agustin (Managing Partner di Indonesia Global Lawfirm), dan Ryan Samuel (Key Opinion Leader).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

Tingkatkan Solusi Keamanan Siber, ITSEC Asia Jalin Kemitraan Strategis Dengan Senhasegura

Jakarta, Vakansi – PT ITSEC Asia Tbk, salah satu perusahaan keamanan siber terbesar di Asia …

Leave a Reply