Jakarta, Vakansi – InJourney, sebagai bagian dari holding BUMN sektor pariwisata Indonesia, terus menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan dengan berbagai inisiatif hijau yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam seluruh lini bisnis, InJourney bertekad untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Pada 8 Maret 2024, InJourney melaksanakan program InJourney Green, yang dimulai dengan penanaman 15.000 pohon secara serempak di seluruh wilayah operasional Indonesia, dengan pusat kegiatan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Program ini adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung tujuan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, serta upaya untuk meningkatkan ruang hijau dan mengurangi emisi karbon.
InJourney juga memfokuskan perhatian pada pengelolaan sampah sebagai salah satu pilar utama dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Di beberapa destinasi pariwisata seperti Nusa Dua, Mandalika, dan Golo Mori di NTT yang dikelola oleh ITDC, pengelolaan sampah dilakukan secara terpadu, termasuk pengolahan air limbah dengan teknologi waste stabilization ponds. Di sektor retail, Sarinah juga menginisiasi program pengelolaan limbah makanan dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.
Sementara itu, InJourney Hospitality, melalui unit hotelnya seperti The Meru Sanur, menerapkan program Food Waste Management yang bekerja sama dengan Magi Farm, sebuah perusahaan yang mengolah sampah makanan dengan teknologi biokonversi menggunakan black soldier fly. Program ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), sekaligus menghasilkan produk bernilai yang mendukung keberlanjutan sektor perhotelan dan pariwisata.
InJourney juga menyadari pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dalam sektor pariwisata. Sebagai BUMN yang bergerak di sektor ini, InJourney mengimplementasikan hospitality training programmelalui InJourney Hospitality House. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kemahiran pelaku pariwisata, khususnya di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) seperti Mandalika, Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Likupang. Hingga saat ini, lebih dari 4.000 peserta telah mengikuti program ini di 17 kota dan 61 batch.
Selain itu, InJourney Hospitality juga melaksanakan pelatihan internal bagi lebih dari 18.000 staf hotel di 37 hotel di bawah naungan InJourney, dengan fokus pada peningkatan perilaku, kemampuan, dan pengetahuan tentang industri perhotelan.
“Pariwisata berkelanjutan hanya dapat terwujud melalui perusahaan yang sehat dan berkelanjutan. Dengan dukungan dari 49.045 karyawan, InJourney siap mewujudkan visi untuk menjadi ekosistem aviasi dan pariwisata unggulan yang berkelanjutan, dengan mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan dalam setiap kegiatan yang kami lakukan,” ujar Direktur Utama InJourney, Maya Watono.
Dengan berbagai inisiatif ini, InJourney berkomitmen untuk menciptakan pariwisata yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga ramah lingkungan dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.