Vakansi.Co Beyond Tourism News
Related Articles
Di era pandemi banyak yang berpikiran ke arah negatif karena mengalami karantina, kehilangan pekerjaan, dan sebagainya. Pada kenyataannya, dalam sebuah peristiwa terdapat dua sudut pandang, yaitu positif dan negatif. Keduanya tergantung kepada bagaimana cara kita melihat dan fokus kepada sesuatu.
Di samping itu, pandemi memberikan dampak positif bagi kehidupan kita. Menurut Klemens Rahardja, Founder The Entrepreneures Society, pandemi mendatangkan sebuah dunia baru tanpa batas. Misalnya, memperluas jaringan bisnis, meningkatkan pembeli, dan sebagainya menggunakan media digital. Selain itu, memberikan kesempatan untuk terkoneksi lagi dengan orang-orang terdekat.
“Jangan fokus kepada hal negatif, tetapi fokus pada hal positif. Kita harus berubah ke arah mana. Mungkin kamu akan melihat peristiwa ini sebagai sesuatu yang merubah hidupmu. Corona akan mengubah 3 cara kita, yaitu bekerja/belajar, berinteraksi, dan bertransaksi. Pilihannya adalah apakah kita mau fokus ke arah negatif atau berpikiran positif,” ujar Klemens, selaku pembicara dalam Webinar Literasi Digital wilayah Sumedang, Jawa Barat, Jumat (16/7/2021).
Klemens menyatakan bahwa pandemi covid-19 saat ini merupakan percepatan perubahan. Percepatan ini mau tidak mau harus diterima. Tergantung kepada kita sebagai individu apakah mau berkembang atau tertinggal zaman.
“Hampir semua industri terkena dampak pandemi. Akan tetapi, masih ada peluang yang bisa kita kerjakan. Contoh, Hello Monday Morning di 2020 itu sudah 70% WFH, sekarang ini begitu PPKM diumumkan kita 100% WFH. Dengan itu, biaya kantor dan tempat bisa dikurangi,” paparnya.
Selain itu, mengakselerasi digitalisasi. Semuanya menjadi online, bekerja, berinteraksi, dan bertransaksi. Kedepannya, terdapat tiga skill yang dibutuhkan, yaitu cara kita menyelesaikan permasalahan. Kalau kita selalu memikirkan solusi, solusi, dan solusi itu akan melatih kita untuk skill ini. Kedua, mempelajari hal baru untuk berkembang lebih. Ketiga, bagaimana kita bekerja dengan orang lain, sisi kepemimpinan dan sosial influence. Makanya saat ini banyak bermunculan influencer.
Ia juga mengatakan, tren dalam dunia kerja yang akan terjadi ialah berkurangnya karyawan tetap karena digantikan oleh freelancer. Akan lebih banyak bekerja dari rumah (remote working). Nilai dalam perkuliahan yang umum akan lebih kurang dipandang. Banyak pekerjaan yang membutuhkan skill praktis dalam dunia digital, seperti copywriting, online advertising, dan tim kreatif. Kemudian, skill pengoperasian sistem otomasi perusahaan. Semua ilmu ini bisa dipelajari secara online.
Dalam dunia usaha, selama pandemi terjadi peningkatan penjualan terjadi pada sektor usaha makanan, teknologi komunikasi, dan sebagainya. Masih ada industri-industri yang berkembang.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Sumedang, Jawa Barat, Jumat (16/7/2021) juga menghadirkan pembicara, Dani Indra (Dosen STMIK Sumedang), Arip Rahman Sudrajat (Dosen STIA Sebelas April Sumedang), Asep Serppani (Wakil Ketua II STMIK Sumedang), dan Bianca Utaya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
