Penggunaan teknologi dan internet telah mempermudah segala aspek kehidupan. Menurut data Internet World Stats pengguna Internet di Indonesia saat ini 212,35 juta dari total 276,3 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 170 juta jiwa sudah aktif di media sosial.
Di zaman serba internet yang semakin bertumbuh penggunanya, media sosial di Indonesia dengan pengguna aktif sekitar 170 juta akhirnya dimanfaatkan untuk membangun brand awareness sekaligus. Bukan hanya membuat audiens kenal namun memperkuat brand itu sendiri.
Pemilik usaha sekarang bisa berinteraksi dengan pelanggan, menyasar target audiens baru yang lebih spesifik dari segi lokasi, usia, jenis kelamin, hingga pendidikan dan ketertarikan yang semuanya bisa menjadi cara menganalisa market. Media sosial menjadi sangat potensial menjadi tempat untuk membangun brand awareness atau mengenalkan produk dan brand kepada audiens.
“Di era digital kita tinggal punya profil toko di media sosial atau di marketplace, toko kita bisa diakses oleh siapa pun dan dari mana pun,” kata Cyntia Jasmine, Founder GIFU saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat I, Rabu (25/8/2021).
Dia mengatakan, media sosial kini berfungsi sebagai sarana untuk menjangkau pelanggan. Sebab brand merupakan identitas maka membuat personal branding sangatlah penting. Bahkan tidak hanya berupa jasa maupun barang yang ingin dijual, saat ini banyak HRD atau perekrut yang melakukan social media checking. Akhirnya setiap orang perlu berhati-hati dan membangun profil yang baik di dunia maya dengan personal branding.
Membangun identitas brand dapat dimulai dengan membuat profil di media sosial, membangun portofolio, behind the scene, dan menyisipkan testimoni pelanggan. Seanjutnya proses membangun keterikatan dengan pelanggan dan calon customer, maka buatlah konten atau unggahan di Insta Story maupun timeline yang bisa menjawab masalah audience.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Dino Hamid, Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia, Sony Tirta, Counsellor Universitas Multimedia Nusantara dan Eko Ariesta, Founder & CEO Enterpro.id.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.