Guna mengejar target market dari negara-negara tetangga, seperti Thailand, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berpartisipasi dalam pameran pariwisata Thai International Travel Fair (TITF) 2017 yang digelar 15–19 Februai 2017 di Queen Sirikit National Convention Center (QSNCC), Bangkok – Thailand.
Keikutsertaan Indonesia pada (TITF) 2017 disebabkan 43% wisatawan mancanegara yang masuk ke negara-negara ASEAN itu berasal dari negara-negara anggota ASEAN sendiri. Sedangkan 36% seperti Cina, Jepang, Korea, Hong Kong, Taiwan, India, dan lainnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana menjelaskan, pameran ini bersifat consumer show (B to C) dengan target untuk menggaet calon wisman dari Thailand. Sesuai dengan target fokus pengunjungnya, pameran ini menjadi referensi bagi warga Thailand dalam mencari alternatif tujuan wisata ke luar negeri.
”Ini momentum yang sangat penting untuk bisa meraih pasar Thailand, karena paritispasi di TITF 2017 merupakan pasar yang besar khususnya pada periode pertama yaitu 20 th TITF,” kata Pitana.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handayani menambahkan, pada partisipasinya kali ini, Kemenpar menyewa lahan 90m2 yang terletak di Hall A dengan nomor booth M16-23, M28-29 yang memfasilitasi 20 industri pariwisata (TA/TO dan akomodasi/atraksi/DMO/minat khusus) dari destinasi yang dipilih berdasarkan akses direct flight, tujuan wisata minat khusus (wisata selam), dan tujuan wisata yang berhubungan dengan reliji (Agama Budha) yaitu Aceh, Sumatera Utara, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
”Selama lima hari penyelenggaraan TITF 2017, akan banyak aktifitas yang aktraktif dan interaktif bagi para pengunjung booth Indonesia seperti Minuman Khas dan Refreshment Corner, Demo atau Workshop Corner, Virtual Reality (VR) Corner, Games dan Gift Redemption, dan Peta Indonesia Interaktif,”ujarnya.
Berdasarkan statistik UNWTO, wisatawan internasional di negara-negara ASEAN berasal dari sumber intra ASEAN – yaitu negara-negara anggota ASEAN itu sendiri dengan persentase rata-rata 50%.
Rizki mengungkapkan, pada 2017, Kemenpar menargetkan sebanyak 15 juta wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, 45%-nya merupakan turis yang berasal dari Negara ASEAN.
”Untuk mencapai target tersebut, kami menerapkan strategi yang signifikan terkait dengan peraturan, anggaran pemasaran dan promosi serta pengembangan infrastruktur dan destinasi. Indonesia telah sangat proaktif dalam menarik wisatawan internasional untuk datang ke Indonesia dan menjelajahi tanah air kita tercinta,” ujarnya.