Marketplace sebagai sebuah platform dagang yang dikelola perusahaan yang bertindak sebagai pihak ketiga, memfasilitasi bertemunya penjual dan pembeli untuk bertransaksi secara online. Di Indonesia pertumbuhan marketplace termasuk pesat, Databoks bahkan mencatat Indonesia sebagai ranking pertama negara dengan pertumbuhan bisnis e-commerce tercepat di dunia.
“Ini sangat luar biasa sekali ya, Indonesia dapat mengembangkan marketplace ini lebih maju dari negara yang ada di dunia,” kata Rizki Tantan Kurniawan, Young Enterpreneur dan Ketua Hima Eksyar 2021 saat webinar Literasi Digital wilayah Ciamis, Jawa Barat I, pada Rabu (24/11/2021).
Di posisi kedua menyusul Indonesia ada Meksiko, Philipina, diikuti Kolumbia, dan Uni Emirat Arab, Vietnam, Arab Saudi dan Israel dalam jajaran sepuluh besar negara dengan pertumbuhan marketplace tercepat di dunia.
Karakteristik marketplace dengan penjual yang jumlahnya banyak membuatnya sebagai platform yang bertumbuh. Berbagai fitur khusus di marketplace juga membuat penjual dan pembeli bisa memanfaatkannya dengan baik dan adanya jaminan keamanan transaksi untuk penjual maupun pembeli menjadi kelebihan lainnya.
Dengan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia cukup signifikan yakni menjadi 202,6 juta pengguna tentunya marketplace sangat potensial menjadi sarana para pemilik bisnis. BPS mencatat nilai belanja transaksi online di marketplace naik sebesar 20 persen selama pandemi 2020. Hal ini tentunya membawa peluang bagi pelaku usaha untuk memperluas saluran pemasaran di marketplace.
Webinar Literasi Digital di Ciamis, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Reza Hidayat, CEO Oreima Films, Aap Nurpalah, Ketua BLM FEB UNSIL, Anna Agustin, Managing Partner di Indonesia Global Lawfirm, dan Manda Utoyo, seorang Digital Creator.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.