Berbagai destinasi selancar Indonesia perlu dikembangkan dengan serius agar bisa menarik potensi pasar surfermancanegara.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) Tipi Jabrik Noventin pada saat acara webinarberjudul ‘Surfing Talks: Cek Ombak Bali dan Cimaja’ melalui aplikasi Zoom dan siaran langsung Youtube pada Minggu (8/11/2020).
“Surfingsebagai sebuah olahraga ini selalu berkembang. Jumlah peserta kompetisi surfing terusbertambah 40 persen setiap tahun. Tidak ada olahraga rekreasi lain yang bertambah secepat ini. Jadi, di dunia ini ada sekitar 366 juta orang yang interesteddengan olahraga surfing,” jelas Tipi.
Lanjut Tipi, Tahun 2019 saja wisatawan yang datang ke destinasi surfing Krui, Lampung, ada 41.000 orang. Jadi bisa dibayangkan bahwa potensi surfingitu aktual mendongrak kedatangan jumlah wisatawan mancanegara. Dari Sabang sampai Merauke kita punya semua potensi destinasi selancar untuk meraih porsi dari kunjungan wisatawan mancanegara.
Menurut Aryo Sena Subyakto, Ketua Umum PB PSOI, seurfer mancanegara siap membayar mahal untuk berselancar ke Indonesia meskipun pandemi COVID-19 masih berlangsung.
“Surferitu cenderung senang ke tempat selancar yang tidak terlalu ramai. Karena itu, di masa pandemi COVID-19 ini justru banyak surfer profesional top dunia yang datang ke Indonesia menggunakan visa bisnis, kalau nggakke Bali, ke Mentawai, terutama peselancar dari Amerika,” jelas Arya.