hitcounter
Saturday , May 24 2025

Indonesia Peringkat Tiga di Pasar Wisata Muslim

Berdasarkan hasil riset paling komprehensif yang dikeluarkan pada pasar wisata (travel) Muslim, Indonesia berhasil naik satu peringkat untuk menempati posisi ketiga sebagai tujuan wisata utama dari sebuah sektor industri yang diperkirakan bernilai hingga USD220 miliar pada tahun 2020.

Studi Indeks Wisata Muslim Global (GMTI) Mastercard-CrescentRating 2017, menunjukkan bahwa Indonesia telah sukses meningkatkan posisinya selama dua tahun berturut-turut.

Indeks tersebut, yang mencakup 130 destinasi wisata, menunjukkan bahwa sejumlah destinasi non-Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Asia berhasil menaikkan peringkat mereka. Hal ini merupakan hasil dari upaya bersama untuk senantiasa menyesuaikan layanan mereka dalam melayani serta memikat wisatawan Muslim.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pasar wisata Muslim akan terus tumbuh pesat dan nilai dari sektor tersebut diperkirakan akan tumbuh hingga mencapai USD220 miliar pada tahun 2020. Pasar ini juga diproyeksikan akan tumbuh lebih jauh lagi sebanyak USD80 miliar hingga mencapai USD300 miliar pada tahun 2026.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2016, diperkirakan jumlah total kedatangan wisatawan Muslim secara global mencapai 121 juta, naik dari 117 juta pada tahun 2015, mewakili 10 persen dari keseluruhan sektor perjalanan.

Fazal Bahardeen, CEO dari CrescentRating & HalalTrip, mengatakan bahwa GMTI senantiasa mengungkap wawasan dan informasi yang detail di mana hal tersebut akan membantu negara-negara destinasi untuk lebih memahami pergeseran kebutuhan dari sektor ini.

“Indonesia telah menanamkan investasi yang besar terhadap sektor ini dan hal tersebut tercermin pada peningkatan yang dicapai Indonesia dalam peringkat secara keseluruhan selama dua tahun berturut-turut,” ujarnya.

Fazal menjelaskan, pihaknya melihat adanya pengaruh dari generasi kaum wisatawan (traveler) muda, milenial dan Gen Z yang menggabungkan teknologi dengan keinginan yang nyata untuk menjelajahi dunia sambil tetap memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan kepercayaan mereka.

“Mereka akan menjadi pendorong bagi fase pertumbuhan selanjutnya di mana destinasi wisata seperti Indonesia harus merangkul generasi ini untuk senantiasa mempertahankan dan meningkatkan peringkatnya di masa mendatang,” paparnya.

Lanjut Fazal, para traveler muda ini menginginkan pilihan yang lebih banyak, pengalaman yang unik, serta konektivitas yang konstan yang dapat dilihat dari pertumbuhan segmen gaya hidup Muslim lainnya seperti kuliner dan fesyen yang terhubung dengan sempurna terhadap pasar wisata ini.

“Wisata Muslim terus mengalami diversifikasi, mengikuti perkembangan demografi dari para wisatawan melalui wawasan-wawasan yang diberikan oleh GMTI akan menjadi hal yang sangat penting bagi tim manajemen dan pengambil keputusan di destinasi wisata yang senantiasa mencari solusi untuk pasar ini.”

Safdar Khan, Division President, Indonesia, Malaysia & Brunei, Mastercard mengatakan, keseluruhan pengeluaran yang mencapai sekitar USD155 miliar di tahun 2016, pasar wisata Muslim tetap menjadi sebuah pendorong yang kuat bagi pertumbuhan berkelanjutan pada sektor wisata di seluruh dunia. Sektor ini terus berkembang dengan dorongan utama, seperti perubahan demografis dan digitalisasi, yang membentuk cara perkembangan dari industri tersebut.

“Teknologi misalnya senantiasa meningkatkan pengalaman para wisatawan Muslim dalam setiap langkah yang mereka lakukan, mulai dari fase perencanaan hingga fase pengalaman serta fase berbagi (sharing). Di Mastercard, kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan dari segmen ini dan bekerja sama dengan para mitra kami untuk secara konsisten mengembangkan program dan penawaran yang baru dan inovatif bagi konsumen Muslim,” terangnya.

About Pasha

Check Also

InJourney Dorong Ekonomi Daerah lewat Perayaan Waisak di Borobudur

Magelang, Vakansi — Perayaan Waisak 2569 BE/2025 di Candi Borobudur bukan hanya menjadi momentum spiritual …

Leave a Reply