Pemerintah Indonesia mulai menuai buah manis kebijakan digitalisasi industri pariwisata yang diterapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya sejak pertama kali diangkat sebagai anggota Kabinet Kerja pada 2014 silam.
Arief menuturkan hanya dalam tiga tahun dirinya memimpin Kementerian Pariwisata dan menerapkan strategi digitalisasi, slogan pariwisata Indonesia yaitu Wonderfull Indonesia dan juga banyak destinasi wisata baru sudah mendapat pengakuan dunia.
Satu penghargaan yang terbaru adalah media internasional The Telegraph menobatkan Indonesia masuk ke dalam kelompok top 20fastest growing travel destination in the world.
“Kita bisa mengalahkan Malaysia, Singapura, dan Thailand. Tahun ini jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia tumbuh 24 persen, sementara Thailand 6,69 persen, Singapura tumbuh 3,83 persen, Malaysia hanya naik 0,87 persen,” kata Arief saat membuka seminar “Digitalizing Wonderful Indonesia“ yang diselenggarakan oleh IndoTelko Forum di Rafflesia Ballroom, Balai Kartini, Jakarta, Kamis (14/12).
Menurut Arief, perolehan tersebut jauh lebih tinggi di atas rata-rata jumlah kunjungan wisman yang bepergian ke kawasan Asean sebesar 7 persen. Keberhasilan pemerintah mempromosikan berbagai destinasi wisata menurutnya tidak lepas dari konsep digitalisasi Wonderfull Indonesia melalui media sosial.
“Pertama kali saya jadi Menteri, program saya adalah Go Digital. Karena sekarang terjadi revolusi dalam industri apa pun menuju digitalisasi. Kalau tidak ikut maka akan mati. Karena data menunjukkan, 70 persen orang di dunia search dan share apapun aktivitasnya menggunakan digital,” jelas Arief.
Menurut Arief, masyarakat yang aktif menggunakan media sosial di Indonesia baik itu ibu rumah tangga maupun generasi milenial, sangat suka mengunggah aktivitas liburan maupun makanan yang dikonsumsinya dan memamerkannya ke media sosial.
“Oleh karena itu pesan saya, kalau mau buat branding pariwisata harus yang bisa menciptakan trending. Saya berpikir untuk membuat 100 destinasi wisata digital di Indonesia, artinya yang harus Instagramable. Karena saya yakin keindahan objek wisata yang dibagikan di media sosial akan viral dan mendatangkan wisatawan yang juga netizen,” katanya.
Alex J. Sinaga, Direktur Utama Telkom menyatakan siap mendukung program Kementerian Pariwisata memperbanyak jumlah netizen yang datang ke Indonesia melalui infrastruktur telekomunikasi yang dimiliki perusahaannya. Sebanyak 73 persen pelancong di dunia sangat aktif menggunakan media sosial, dan 87 persen pelancong memasukkan smartphone sebagai perangkat yang wajib dibawa ketika liburan.
“70 persen lainnya pasti memosting foto-foto liburannya ke media sosial. Jadi memang industri pariwisata sangat tepat didigitalisasikan, “ kata Alex.
Alex juga mengungkapkan tiga tantangan yang harus diatasi bersama oleh pemerintah, industri pariwisata, dan industri pendukungnya jika ingin menorehkan pertumbuhan kunjungan wisman yang lebih tinggi ke depan.
“Pertama, adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan pembayaran hotel, tiket dan sebagainya secara digital. Kedua, generasi milenial kita masih baru. Jadi masih banyak yang gaptek. Ketiga, pelaku industri pariwisata masih banyak yang belum mendigitalize dirinya. Itu tiga tantangan yang harus diatasi,” kata Alex.