hitcounter
Wednesday , April 23 2025
destinasi wisata halal
Foto: AFP PHOTO/Peter PARKS

Indonesia, Destinasi Wisata Halal Dunia

Populasi pemeluk agama Islam di dunia saat ini mencapai 1,6 miliar orang. Diperkirakan, dalam 40 tahun ke depan jumlahnya akan meningkat 73 persen menjadi 2,8 miliar orang pada 2050. Indonesia yang memiliki penduduk beragam Islam terbesar di dunia harus dapat menangkap peluang tersebut, terutama untuk sektor pariwisata. Indonesia perlu membuat destinasi wisata halal yang berkelas agar menjadi destinasi masyarakat muslim dunia.

Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, mengatakan, di destinasi wisata halal, makanan yang dijual harus terjamin kehalalannya. Untuk lebih meyakinkan konsumen, makanannya pun harus sudah disertifikasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Toiletnya juga harus bersahabat dengan gaya hidup masyarakat Muslim,” kata Riyanto.

Ia mencontohkan, di toilet harus ada air untuk bersuci atau wudu, jangan sampai di toilet hanya menyediakan tisu. Selain itu, di lokasi obyek wisata halal juga harus ada musala atau masjid yang juga menyediakan sajadah, memberi petunjuk arah kiblat, serta informasi waktu salat.

Pada intinya, sarana dan prasarana yang ada di destinasi wisata halal harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat Muslim, memberikan kemudahan untuk beribadah, serta membutuhkan pelayanan yang bagus.

Riyanto menambahkan, pihaknya saat ini sedang fokus mengembangkan obyek wisata halal di Aceh, Sumatra Barat, Jawa Barat, Jakarta, dan Lombok. Kelima daerah itu akan menjadi destinasi andalan wisata halal di Indonesia.

“Saat ini sedang proses menuju ke sana,” kata Riyanto.

Menurut Riyanto, Indonesia sebenarnya sangat mudah untuk dijadikan destinasi wisata halal dunia, sebab gaya hidup halal sudah merupakan hal yang biasa di Indonesia.

“Masalahnya hanya kemasannya harus dipoles dengan sertifikasi, training, dan promosi,” kata Riyanto.

Shelina Janmohamed, Wakil Presiden Ogilvy Noor yang bergerak di bidang Konsultan Branding Muslim, mengatakan, gaya hidup muslim telah menjangkau berbagai sektor, mulai dari kuliner, perbankan, pariwisata, hingga layanan kesehatan. Masyarakat muslim juga menjadi salah satu penggerak ekonomi terkuat di abad ke-21.

“Generasi muda muslim masa kini cenderung selektif dalam memilih produk yang akan dikonsumsi,” kata Shelina.

Sayembara Desain Rumah Wisata Bangun 100.000 Homestay

About admin

Check Also

Agoda Genap 20 Tahun, Hadirkan Diskon Perjalanan Global hingga 70%

Jakarta, Vakansi – Platform perjalanan digital global, Agoda, resmi merayakan ulang tahun ke-20 pada 19 …

Leave a Reply