Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sepakat melakukan kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) dalam pengembangan ekonomi kreatif, khususnya di subsektor arsitektur, fesyen, desain, seni rupa, dan publikasi.
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno bersama Menteri Kebudayaan dan Pemuda UEA Noura bint Mohammed Al Kaabi yang diselenggarakan secara hybrid pada di Manado dan Abu Dhabi.
Penandatanganan MoU juga disaksikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis; dan Menteri Energi dan Infrastruktur UAE, Suhail Mohamed Faraj Al Mazrouei dalam acara “Indonesia-Emirates Amazing Week (IEAW) 2021 di Jakarta.
IEAW 2021 diinisiasi oleh KBRI Abu Dhabi bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan berbagai Kementerian/Lembaga terkait sebagai upaya dalam meningkatkan kerja sama di berbagai bidang antara kedua negara.
“Saya yakin bahwa ikatan bilateral Indonesia-Uni Emirat Arab akan semakin kuat karena ada perjanjian G-to-G yang ditandatangani hari ini, dua di antaranya adalah kerja sama di bidang ekonomi kreatif,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Pembahasan MoU Ekraf telah dirintis sejak penyelenggaraan World Conference on Creative Economy (WCCE) 2018 di Bali –yang merupakan konferensi pertama tingkat dunia di bidang ekonomi kreatif yang diinisiasi oleh Indonesia– sebagai payung hukum penyelenggaraan WCCE kedua di Dubai yang direncanakan berlangsung pada Desember 2021 dalam rangkaian World Expo 2021.
Selain penandatanganan MoU bidang ekonomi kreatif, di acara IEAW 2021 juga dilakukan penandatanganan Technical Arrangement WCCE 2021 (TA WCCE 2021) oleh Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya dengan Undersecretary MCY (Ministry of Culture and Youth) UAE, Mubarak Al Nakhi secara virtual. TA WCCE 2021 bertujuan untuk mendefinisikan peran dan tanggung jawab di antara para pihak terkait dengan persiapan dan penyelenggaraan WCCE 2021.
“Indonesia selaku pionir penyelenggaraan WCCE merasa bangga atas rencana UEA untuk menyelenggarakan WCCE berikutnya di Dubai dalam rangkaian World Expo 2021. Oleh karena itu, baik MoU maupun Technical Arrangement dokumen WCCE sebagai momentum yang pas dengan situasi saat ini. Tidak hanya sebagai payung, tetapi sekaligus membuktikan komitmen kami untuk memperluas kerja sama ke bidang lain seperti arsitektur, fashion, desain, seni rupa, dan publikasi,” ujar Sandiaga.
Menparekraf mengemukakan, penyelenggaraan WCCE 2021 juga bertepatan dengan peringatan International Year of Creative Economy 2021 (IYoCE 2021) yang merupakan inisiasi Indonesia dan disepakati sebagai Resolusi PBB pada tahun 2019, yang menekankan peran penting ekonomi kreatif dalam mendorong tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Saya sependapat bahwa WCCE 2021 dan program-program yang akan datang akan mengusung semangat ‘Inclusively Creative’, dimana ekonomi kreatif mendobrak semua batas lokasi geografis, modal, gender, di antara banyak kendala konvensional lainnya. Lebih jauh lagi, semangat ‘Inclusively Creative’ ini sangat relevan dengan semua tantangan dan peluang dari situasi pandemi global saat ini dan seterusnya. Saya optimistis, ekonomi kreatif akan memimpin dan menawarkan berbagai solusi kepada kita dalam beradaptasi dengan dunia baru ini, terutama terkait dengan terakselerasinya digitalisasi yang kuat,” kata Sandiaga.
Menparekraf berharap Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Ministry of Culture and Youth UEA untuk melaksanakan MoU, bertukar pikiran, dan melaksanakan program, untuk kepentingan masyarakat.
“Saya mendoakan setiap kesuksesan acara ini dan saya berharap untuk menyaksikan penyelenggaraan WCCE 2021 yang sukses di Dubai,” ujarnya.
Menteri Kebudayaan dan Pemuda UEA, Noura Bint Mohammed Al Kaabi, mengatakan Uni Emirat Arab dan Indonesia merupakan contoh dari keberagaman agama dan budaya, toleransi, dan moderasi.
“Nilai-nilai tersebut yang mengikat kami dan memudahkan kami untuk bekerja sama mencapai kepentingan bersama, khususnya berkaitan dengan ekonomi kreatif, yang merupakan pilar dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sebagaimana saat ini dunia sedang menghadapi situasi yang menantang karena adanya pandemi COVID-19, kita perlu mengubah tantangan tersebut menjadi peluang untuk inovasi,” kata dia.
Sementara, Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis percaya bahwa MoU kerja sama ekonomi kreatif antara Indonesia dan UAE akan membuka banyak kesempatan untuk saling bertukar ide dan pengalaman untuk industri kreatif di kedua negara.
“Saya yakin, Indonesia dan UAE dapat memainkan peran yang lebih untuk pemulihan ekonomi melalui ekonomi kreatif,” kata dia.