Jakarta, Vakansi – Ada lima kota kreatif berebut dua terbaik untuk mewakili Indonesia ke sidang UNESCO. Sidang itu merupakan bagian dari program UNESCO Creative City Network (UCCN). Selama ini, Indonesia sudah memiliki empat kota yang masuk ke UCCN.
“Perjalanan seleksi, ketentuan dari kementerian sudah jelas dan kabupaten memahami aturan penilaiannya seperti apa. Kemenparekraf sekarang melakukan pendampingan,” kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Fransiskus Xaverius Teguh, di Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Lanjut Frans, pemilihan yang lima itu memang oleh Kemenparekraf dengan kriteria-kriteria yang ada yang diajukan ke UCCN. Kriteria hingga suatu kota/kabupaten dapat masuk ke dalam daftar kota kreatif. Kemenparekraf mengompetisikannya melalui program Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia.
“Pertama, harus sudah mengikuti uji petik penilaian mandiri Kota Kreatif Indonesia. Itu menunjukkan penilaian bottom up, atau keinginan dan harapan muncul betul-betul dari daerah,” kata Teguh.
Frans mengungkapkan, mengerucut sampai dengan lima kandidat, karena ada beberapa kriteria penting, misalnya ada komitmen yang sangat tinggi dari pemerintah daerah didukung oleh regulasi. Regulasi untuk pengembangan ekonomi daerah sebagai salah satu potensi penting pertumbuhan ekonomi dari daerahnya.
Tak hanya itu, pemerintah daerah juga harus merangsang adanya pembentukan komunitas komite ekonomi kreatif pada umumnya. Jadi mereka memastikan dapat mengawal program kabupaten kota kreatif di daerahnya dengan baik.
“Ada perencanaan jangka pendek. Ada roadmap-nya hingga jangka panjang dan itulah yang paling penting. Selebihnya ad kriteria lain yang dipadu-padankan dengan kriteria UCCN,” kata dia.
UCCN di tahap Indonesia masih dalam finalisasi. Namun, untuk pengumuman dari UNESCO akan dilakukan di tahun ini juga.
Berikut lima kota yang diusulkan masuk ke sidang UCCN 2023:
- Kabupaten Bantul (bidang crafts and folk art)
- Kota Bitung (bidang gastronomy)
- Kabupaten Ponorogo (bidang crafts and folk art)
- Kota Salatiga (bidang gastronomy)
- Kota Surakarta (bidang crafts and folk art).
Program UNESCO Creative City Network (UCCN) atau Jejaring Kota Kreatif UNESCO merupakan program yang diluncurkan di bawah mandat UNESCO pada tahun 2004. Tujuannya, membangun budaya perdamaian dan pembangunan berkelanjutan.
UCCN menyediakan platform untuk mempromosikan penggunaan kreativitas sebagai faktor kunci dalam pembangunan sosial danekonomikota. Tujuan penting dengan adanya UCCN ini adalah menghadirkan aset budaya kota di tingkat global dan membangun kemitraan dengan kota-kota di dunia.
Sampai saat ini UNESCO telah menjalin lebih dari 295 Kota dari 90 negara di dunia yang meliputi tujuh bidang kreativitas (creative fields), yaitu (1) Crafts and Folk Art, (2) Design, (3) Film, (4) Gastronomy, (5) Literature, (6) Media Arts, dan (7) Music.
Indonesia memiliki empat kota yang terdaftar dalam UCCN, yaitu:
- Kota Pekalongan, Creative City of Crafts and Folk Arts, 2014
- Kota Bandung, Creative City of Design, 2015
- Kota Ambon, Creative City of Music, 2019
- Kota Jakarta, Creative City of Literature, 2021.