Sekitar 61,8% dari total penduduk Indonesia, yaitu 170 juta jiwa telah menggunakan media sosial. Indonesia juga tercatat sebaga 10 besar negara yang kecanduan media sosial, dengan rata-rata orang penduduknya menghabiskan waktu sekitar 3 jam 15 menit di media sosial.
“Sosial media atau smartphone ini seperti pisau bermata dua, yang satu bisa bermanfaat buat kita dan juga bisa melukai kita sendiri. Sekarang kita tinggal pilih aja, mau ikut kecanduan atau mau menggunakan sosial media sebagai peluang,” kata Indra Brasco, seorang Dadpreneur saat menjadi nara sumber di webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat I, pada Kamis (2/9/2021).
Indra pun memberikan tips agar tidak kecanduan media sosial, antara lain:
1.Fokus pada orang di sekeliling lingkungan Anda. Jangan selalu memerhatikan gawai Anda.
2.Sebaiknya matikan notifikasi akun media sosial, agar tidak selalu penasaran dengan notifikasi yang muncul di ponsel pribadi. Mulai memilah apa yang penting dan tidak untuk dilakukan dari layar ponsel Anda.
3.Selanjutnya perbanyak sosialisasi di kehidupan nyata. Ciptakan sesuatu yang menarik di sana, karena memang tidak salah kalau media sosial begitu menarik dan membuat lebih nyaman.
4.Bersihkan daftar ‘Friends’ dan ‘Follow’. Jangan ragu untuk meng-unfollow teman dan akun yang mengganggu kesehatan mental atau tidak membawa manfaat.
Indra juga mengajak agar setiap orang bisa menggunakan media sosial sebagai peluang, yaitu dengan menjadikannya tempat untuk personal branding yang bisa menjadi cara untuk meningkatkan kredibilitas, memperluas koneksi hingga menunjukkan keahlian Anda. Media sosial juga bisa menjadi awal untuk mempopulerkan bisnis, bahkan mencari inspirasi memulai usaha apa, serta menggunakan sebagai media promosi.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Esa Firmansyah, Ketua RTIK Kabupaten Sumedang, Dila Karinta, Enterprise Consultant at Digital Economy Coorporation, dan Sophie Beatrix, seorang Psikolog Praktisi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.