Hotel Dafam Wonosobo menggelar live Instagram bertajuk ‘Bersama Membuat Wonosobo Mendunia’ dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Sedunia. Dialog tersebut membahas banyak hal mengenai pariwisata, termasuk tugas duta wisata dan destinasi ‘Dieng Baru’.
Live Instagram yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 27 September 2021 ini mengundang narasumber yang kompeten di bidangnya, yakni Mas Mbak Wonosobo 2021, Fatkhul Nursafaah dan Dian Ayu Anggraeni; Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo dipandu oleh Public Relation Hotel Dafam Wonosobo, Pelangi Karismakristi.
Pada live Instagram tersebut, Mas Wonosobo 2021, Fatkhul Nursafaah membagikan pengalamannya selama menjabat. Fatkhul mengatakan, seiring berjalannya waktu tugas Mas & Mbak Wonosobo atau Duta Wisata tak hanya bertugas soal wisata saja, melainkan lebih dari itu.
“Untuk tahun ini, Paguyuban Mas & Mbak Wonosobo ingin rebranding. Jadi tak hanya sektor wisata tapi juga lintas sektoral, yakni pendidikan, sosial dan kepemudaan. Seperti belum lama ini kami terlibat dalam World Clean Up Day di bulan September yakni sosialisasi memilah sampah,” jelas Fatkhul, dalam ketrengan tertulis yang diterima vakansi.
Selama masa pandemi ini, Fatkhul dan Mas & Mbak lainnya tengah gencar mempromosikan Wonosobo melalui media sosial.
“Belum lama kami buat video simulasi pembukaan wisata saat pandemi di Sikunir untuk kepentingan konten Instagram. Kami juga lakukan langkah kecil dengan mem-posting setiap tempat yang dikunjungi ke media sosial,” ujarnya.
Sementara itu, pada segmen 2 Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Wonosobo Agus Wibowo mengatakan bahwa Wonosobo memiliki banyak potensi wisata selain Dieng. Destinasi tersebut sering disebut dengan kawasan ‘Dieng Baru’ yang meliputi berbagai sudut dari Kabupaten Wonosobo dan masih terus digodok oleh timnya.
Agus menjelaskan kawasan pertama yakni Kalianget, Kejajar dan sekitarnya yang memiliki beragam destinasi. Mulai dari Curug Sikarim, Telaga Menjer, Kebun Teh Tambi dan Pemandian Air Panas Kalianget.
“Selanjutnya Serayu dan sekitarnya, seperti kita ketahui Sungai Serayu ini unik karena hulunya ada di Dieng (Tuk Bima Lukar) dan hilirnya di Cilacap. Airnya juga deras dan jernih cocok sekali untuk wisata minat khusus seperti arung jeram,” jelas Agus.
Tak kalah menariknya yakni seputaran Sindoro Sumbing, termasuk Gunung Kembang di Blembem.
“Di situ juga ada tuk (mata air) Surodilogo yang biasa untuk ritual menyambut bulan muharam atau sering disebut suronan. Lanjut lagi ada Lintang Winong, yaitu daerah Waduk Wadaslintang dan Kaliwiro. Selanjutnya di daerah Watudomas, Kepil, Sapuran dan Kalikajar. Di sana terdapat bambu rengkol, yang bentuknya meliuk-liuk seperti keris, konon tempat tersebut merupakan petilasan Empu Suko,” terang Agus.
Dalam peringatan Hari Pariwisata Sedunia ini Agus berharap untuk pelaku wisata agar bersama-sama menciptakan pariwisata yang aman, sehat, bersih, indah dan nyaman. Sehingga diharapkan para tamu akan kembali lagi ke Wonosobo.
“Jangan lupa juga untuk disiplin prokes untuk kesehatan kita semua sehingga PPKM segera level 1 atau bahkan segera pulih. Semoga pada World Tourism Day ini menjadi tonggak sejarah baru bagi dunia pariwisata dan kami support, tetap semangat teman-teman tidak usah khawatir,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang lain, General Manager Hotel Dafam Wonosobo, Henry Setiawan mengatakan, dirinya mendukung penuh industri pariwisata di Wonosobo. Beberapa upaya yang telah dilakukannya adalah dengan menggandeng beberapa pelaku wisata untuk membuat paket tour sekaligus menginap di Hotel Dafam Wonosobo.
“Salah satunya dengan ‘Dieng Park’. Dan untuk bulan Oktober nanti kita juga akan membuat wisata andong, jadi nanti tamu akan diajak keliling kota Wonosobo menggunakan kendaraan tradisional tersebut,” ujar Henry.
Henry berharap dunia pariwisata bisa semakin bangkit dan pandemi segera berakhir. “Mari kita bersama membuat Wonosobo mendunia. Tetap jaga prokes agar pariwisata Wonosobo khususnya semakin membaik,” tutupnya.