Era internet yang serba instant dan cepat sekarang ini membuat masyarakat begitu mudah terpapar hoaks atau berita bohong. Di samping itu ada ancaman kejahatan di internet dan kemungkinan pencurian data pribadi oleh pihak yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Ada beberapa ancaman negatif internet yang perlu diperhatikan berita hoaks hingga serangan hacker yang mencuri data pribadi. Karena dampak dari hoaks akan sangat berpengaruh pada kehidupan. Hoaks diketahui dapat menimbulkan kecemasan, menciptakan suasana kebingungan, dan kegaduhan publik.
āBisa merusak nama baik seseorang atau sekelompok orang, berpotensi meretakan bingkai kerukunan warga serta menyedatkan pemikiran dan pembodohan,ā kata Depi Agung Setiawan, Pegiat Pemeriksa Fakta saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (29/10/2021).
Terlebih penyebaran hoaks bahkan bisa menyerang kesehatan mental seseorang, dalam sebuah studi para psikolog sepakat bahwa hoaks menyebabkan post traumatic stress syndrom, bahkan para psikolog percaya bahwa orang yang terpapar hoaks perlu mendapatkan terapi.
Agar mengetahui informasi yang benar, seperti terkait vaksin sebaiknya langsung saja mengecek pada laman situs resmi instansi terkait Kementerian terkait atau bisa melihat langsung pembaharuan unggahan di akun Instagram resmi. Jangan sungkan kalau ragu mengenai sebuah informasi, langsung menghubungi pihak terkait melalui DM Instagram atau kontak WhatāsApp yang secara resmi.
Di samping itu, waspadai modus hoaks seperti phising yaitu penipuan di dunia maya yang juga sudah masuk pada ranah video dan foto dengan melakukan manipulasi digital. Informasi yang salah mengenai video maupun foto yang dimanipulasi di internet untuk orang yang belum memiliki ilmu literasi tentu saja akan mengecohkan.
āHati-hati dunia digital hari ini karena memang ada kelompok yang menyelewengkan dan memalsukan data-data,ā kata Depi lagi.
Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Klemes Rahardja, Founder The Enterpreneur Society, Hesty Maureen, Founder & Principal of Paris De La Mode Fashion, Nandya Satyaguna, seoranv Medical Doctor, dan Inge Indriani Founder Bumbukatjangkoe.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.