hitcounter
Friday , March 29 2024

HKTB Selenggarakan Forum Global Online, Pasca Pandemi di Pasar Hong Kong, Daratan dan Internasional

Dewan Pariwisata Hong Kong (Hong Kong Tourism Board – HKTB) menyelenggarakan forum online berjudul “Beyond COVID-19: Global Tourism’s New Normal”, forum online pertama yang berfokus pada prospek pariwisata pasca-pandemi untuk Hong Kong, Cina Daratan, Asia dan dunia.

Lebih dari 4,000 perwakilan industri pariwisata, jurnalis dan akademisi hadir di forum ini untuk menyimak wawasan dari pemimpin industri global tentang dampak wabah COVID-19 pada wisata, bagaimana industri pariwisata harus menyikapinya, dan tren wisata di periode pasca-pandemi.

Ketua HKTB, Dr YK Pang menekankan pentingnya memulihkan kepercayaan konsumen. misi utama dalam industri ini adalah untuk memberikan kepercayaan dan kepastian untuk semua wisatawan bahwa perjalanan mereka aman dari awal hingga akhir.

“Kerjasama kami harus bisa melintas batas geografis dan bisnis. Kami harus bisa memanfaatkan semua pengetahuan dan keahlian yang kami miliki, dan menggunakannya secara kolektif untuk menavigasi tantangan yang ada di depan mata,” kata Dr Pang, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima vakansi.

Dr Pang mengumumkan HKTB akan bekerja sama dengan Pemerintah HKSAR untuk menciptakan “Open House Hong Kong” – sebuah platform wisata unik yang akan memberi tahu dunia bahwa Hong Kong merupakan tujuan yang aman COVID-19 dan siap untuk menyambut wisatawan dengan penawaran dan pengalaman menarik.

“Kami mengundang mitra dagang dari seluruh dunia untuk mendukung platform ini dengan memberikan penawaran menarik untuk bepergian ke Hong Kong sebagai tujuan utama bagi wisatawan dari setiap benua,” paparnya.

Tujuh pembicara yang dihormati secara internasional dari berbagai sektor membahas sentimen dan perilaku konsumen terbaru dan memberikan wawasan mereka mengenai tantangan yang dihadapi industri pariwisata saat ini. Berikut adalah hasil pengamatan dan pemikiran para ahli:

Steve Saxon, Partner, McKinsey & Company menjelaskan, Covid-19 merupakan sebuah tantangan kemanusiaan, namun juga ada implikasi luas bagi ekonomi dan bisnis. Sebagai contoh, hingga saat ini, pendapatan ekspor pariwisata di seluruh dunia telah hilang 0.9 triliun hingga 1.2 triliun dolar Amerika. Tetapi, walaupun pariwisata global diprediksikan hanya dapat kembali ke tingkat sebelumnya pada tahun 2022, Cina, Indonesia dan AS menunjukkan optimisme yang cukup tinggi untuk berwisata.

“Sementara itu, perjalanan wisata ke Cina telah kembali ke sekitar setengah dari tingkat sebelumnya. Kepercayaan wisatawan secara keseluruhan masih rendah, dan pemulihan berjalan lebih lambat dari yang diharapkan. Di sisi lain terdapat peluang besar untuk memanfaatkan perjalanan domestik untuk wisatawan yang lebih muda dan keluarga karena sebagian

besar konsumen sedang mengurangi frekuensi wisatanya, terutama wisata internasional, di tengah  pandemi ini. Cina, Inggris dan Jerman memiliki potensi terbesar dalam meningkatkan kembali perjalanan domestik,” terangnya.

Hermione Joye, Sector Lead, Travel & Vertical Search APAC, Google, menambahkan, covid-19 telah menyebabkan perubahan generasi dalam cara dunia beroperasi. Berdasarkan data pencarian, industri pariwisata hampir terhenti sepenuhnya dengan minat global yang turun tiga kali lipat dari masa pra-covid-19.

“Akibatnya, kita tidak dapat memprediksi lagi kebiasaan, pemikiran dan perilaku konsumen tentang berwisata. Saya berharap bahwa tren, wawasan konsumen dan prinsipprinsip dapat membantu pemasar dan pelaku bisnis untuk menanggapi dan menavigasi kenormalan baru ini,” paparnya.

 

About Pasha

Check Also

Menparekraf Gandeng Puluhan Mitra Co-Branding Wonderful Indonesia Luncurkan Program Belanja Ekstra Murah

Jakarta, Vakansi – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga …

Leave a Reply