Jakarta, Vakansi – Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021 melaporkan jumlah kasus baru kanker mencapai 2.595.520 kasus. Data dari European Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ESPEN) menunjukkan bahwa 1 dari 5 pasien kanker meninggal akibat malnutrisi, hal ini menekankan pentingnya pemenuhan nutrisi untuk membantu meningkatkan keberhasilan pengobatan, dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker termasuk bagi mereka yang berada di kondisi paliatif.
Aru Wisaksono Sudoyo, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia/ YKI, menyebutkan dalam menjalankan terapi, pasien kanker seringkali mengalami penurunan nafsu makan, disertai rasa mual, muntah, sariawan, rasa logam di mulut, diare, dan rasa tidak nyaman lainnya, sehingga mengurangi nafsu makan dan bahkan minum yang akhirnya dapat menyebabkan malnutrisi.
âKondisi malnutrisi tentu saja dapat berdampak pada keberhasilan terapi. Oleh karena itu perlu upaya pencegahan malnutrisi pada pasien kanker dengan berbagai intervensi dan solusi, termasuk melalui kolaborasi multi-disiplin tim onkologi dengan tim gizi klinis agar hasil terapi kanker pada pasien menjadi lebih optimal,â ujarnya.
dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi, Dokter spesialis gizi klinis, mengatakan, pasien kanker membutuhkan nutrisi berbeda dengan orang yang sehat. Pemenuhan nutrisi tersebut sangat penting untuk memperbaiki sel-sel yang rusak akibat terapi. Pemberian nutrisi yang optimal saat terapi adalah untuk memenuhi kebutuhan energi sebesar 25 â 30 kkal/kg BB/hari, dan kebutuhan protein sebesar 1.0 â 1.5 g/kg BB/hari, serta EPA/ Eicosapentaenoic Acid (asam lemak omega 3) sebanyak 1-2 g per hari.
âNamun apabila pasien masih tidak dapat mengasup makanan sesuai kebutuhan hariannya atau sulit memenuhi kebutuhan EPA, protein, dan energi sesuai anjuran, maka suplementasi dengan ONS (oral nutritional supplement) atau disebut juga makanan cair bisa menjadi salah satu solusi lainnya,â paparnya.
dr. Siti Annisa Nuhoni, PIC Program Paliatif YKI Pusat, mengatakan, kebutuhan nutrisi yang baik juga perlu dipenuhi pada pasien paliatif,  sebab malnutrisi dapat mengurangi kemampuan bergerak dan menghambat kemampuan melakukan aktifitas fungsional dalam keseharian, sehingga  mengganggu kualitas hidup.
âDalam kondisi tersebut, intervensi nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu akan memberikan manfaat bagi pasien. Pada tahap ini, jika memungkinkan, perawatan nutrisi dengan makanan cair (ONS) dapat membantu gizi pasien dan memaksimalkan kualitas hidup pasien paliatif,â katanya.
Herlina Harjono, Direktur PT Fresenius Kabi Indonesia, menyatakan, sejalan dengan misi Caring for Life, Fresenius Kabi berkomitmen untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia. âKali ini bersama dengan Yayasan Kanker Indonesia, kami memberikan edukasi mengenai pentingnya asupan nutrisi dan solusi untuk membantu mencegah dan mengatasi malnutrisi. Kami juga terus melakukan inovasi untuk menyediakan produk nutrisi berkualitas sesuai dengan rekomendasi,â ujarnya.