hitcounter
Friday , December 13 2024

Hindari Berita Hoax dengan Beretika Digital

Bermedia digital memang harus diikuti etika digital atau menyadari dunia digital ini memiliki aturan-aturan beretika yang sama halnya seperti kita di kehidupan sehari-hari. Sebagai warga digital yang seharusnya sadar dan menunjukkan kecerdasan perilaku teknologi sudah seharusnya menjadi netiket atau etika berinternet.

“Tujuannya untuk menjaga perasaan dan kenyamanan sesama pengguna internet. Jangan sampai kita menggunakan media sosial untuk membuat keributan atau menyebarkan berita hoaks,” ungkap Amalia Chairy, Dosen Universitas Sulawesi Barat ketika mengisi Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Pangandaran, Jawa Barat, Senin (21/6/2021).

Beretika guna menghindari penyebaran berita hoaks, warganet juga harus mampu mencegah penyebaran hoaks, juga tidak membuat konten negatif di media sosial.

“Godaan banyak supaya naik follower kita buat konten ya kalau bisa konten yang kita buat itu harus konten yang bermanfaat. Konten yang mampu motivasi ke orang yang membacanya,” tuturnya

Menghargai hasil karya orang lain. Jadi belum tentu kita sebagai pengguna bisa membuat karya yang yang bermanfaat, memotivasi atau yang berpengaruh positif untuk orang lain. Kita juga harus bisa belajar menghargai hasil karya orang lain. Jangan menilai sebuah informasi hanya dari judul artikelnya saja dan berhati-hati dalam berkomentar.

“Tidak dianjurkan juga menyebarkan chat pribadi sebagai bentuk menghindari saling berprasangka karena itu berupa potongan pesan obrolan”, tuturnya.

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengungkapkan merupakan kewajiban kita bersama untuk terus meminimalkan konten negatif, membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif. Banjiri dengan konten-konten positif kita harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik yang menyejukkan yang menyerukan perdamaian.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (21/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara I Gede Putu Krisna Juliharta (Ketua Relawan TIK Provinsi Bali), Komang Triwerthi (Relawan TIK), dan Rahmad Widyoutomo (Relawan TIK).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

 

About Pasha

Check Also

Tingkatkan Solusi Keamanan Siber, ITSEC Asia Jalin Kemitraan Strategis Dengan Senhasegura

Jakarta, Vakansi – PT ITSEC Asia Tbk, salah satu perusahaan keamanan siber terbesar di Asia …

Leave a Reply