Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) berkomitmen membantu pemerintah dalam mengembangkan dan mempromosikan 10 destinasi pariwisata prioritas. 10 destinasi prioritas tersebut adalah, adalah Borobudur, Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan seribu (Jakarta), Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), dan Tanjung Kelayang (Belitung).
Johnnie Sugiarto, Kepala Humas GIPI, mengatakan 10 destinasi prioritas ini potensi pariwisata yang dimiliki sangat besar, namun perlu pengembangan yang lebih intensif. Sehingga dibutuhkan kerja nyata dalam menyiapkan 10 destinasi tersebut menjadi destinasi pariwisata unggulan.
âBanyak yang harus kami benahi, mulai dari infrastruktur investor potensial dan UKM yang memadai. Sehingga pada saat menawarkan dan menjual 10 destinasi itu bisa maksimal. Inilah tugas kita sebagai kalangan pelaku pariwisata menjembatani terciptanya siklus pariwisata yang kondusif di 10 destinasi pariwisata tersebut,â ujarnya.
Johnnie, mengungkapkan, berbagai kegiatan GIPI sedang digodok untuk memaksimalkan 10 destinasi prioritas tersebut, seperti menggelar gathering bulanan kalangan pelaku pariwisata di 10 destinasi tersebut untuk menyerap aspirasi mereka dan bersama-sama mencari solusinya.
âKami akan mengundang pelaku industri pariwisata diluar 10 destinasi tersebut agar mau masuk berinvestasi, dan juga biro perjalanan tertarik menjualnya,â ungkapnya.
Johnnie menjelaskan, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata sudah maksimal menggarap 10 destinasi prioritas ini menjadi destinasi pariwisata unggulan, tanpa keterlibatan kalangan industri pariwisata niscaya program ini akan berhasil.
âUntuk itu, GIPI berkomitmen untuk membantu secara maksimal agar program ini bisa berhasil, tentunya kami akan mengerahkan semua sumber daya GIPI yang ada. Baik itu melalui peran serta anggota kami maupun jaringan yang kami miliki,â paparnya.
Johnnie mengharapkan, 10 Bali Baru ini nantinya benar-benar bisa maksimal menjadi lumbung pariwisata Indonesia dan bisa mendulang dua kali lipat kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 20 juta orang, serta meraup 275 juta orang pergerakan wisatawan nusantara pada 2019 nanti.
âIni menjadi pekerjaan rumah bersama, perlu komitmen yang kuat pemerintah dan seluruh stakeholder pariwisata dalam mewujudkan hal tersebut,â jelasnya..