hitcounter
Saturday , June 3 2023
10 destinasi prioritas pariwisata

Garuda Tambah Frekuensi ke 10 Destinasi Prioritas Pariwisata

Sampai akhir tahun 2016, Garuda Indonesia akan kedatangan empat pesawat ATR baru. Armada baru tersebut akan digunakan untuk melayani rute-rute ke 10 destinasi prioritas pariwisata di Indonesia. Dengan hadirnya pesawat baru tersebut, pulau-pulau indah yang berada di sekitar 10 destinasi prioritas pariwisata tersebut dapat dengan mudah dicapai. “Hal itu sekaligus menghidupkan ekonomi dan pariwisata kawasan tersebut,” ujar Arif Wibowo, Direktur Utama Garuda Indonesia.

Garuda Indonesia juga tengah mempertimbangkan untuk menambah frekuensi penerbangan ke Wakatobi dan Labuan Bajo. Selain itu, Garuda Indonesia juga berencana mengganti jenis pesawat yang digunakan untuk rute ke Bandara Silangit di Sumatra Utara. Saat ini, penerbangan ke Bandara Silangit menggunakan pesawat jenis Bombardier, nantinya pesawat tersebut akan diganti dengan armada yang berukuran lebih besar mengingat pertumbuhan wisatawan yang ingin ke Danau Toba cukup signifikan.

“Sekaligus, kami menunggu perpanjangan bandara,” ujar Arif Wibowo. Garuda Indonesia memang dijanjikan bahwa Bandara Silangit akan diperpanjang landasannya menjadi 2.650 meter dengan lebar 45 meter karena posisinya berada di 1.400 meter di atas permukaan laut. Bandara yang tinggi seperti itu membutuhkan landasan pacu yang lebih panjang karena berpotensi tertutup awan.

Seperti diketahui, tidak semua kota di 10 destinasi prioritas pariwisata memiliki akses yang baik. Arif Wibowo mencontohkan Danau Toba yang harus ditempuh 4-5 jam dari Bandara Kuala Namu, Medan. Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, jarak itu terlalu jauh dan lama. Wisatawan itu bisa sudah bosan apabila menempuh perjalanan darat lebih dari 2-2.5 jam. Karena itu, harus ada solusi untuk mempersingkat akses menuju geopark dunia yang dikenal dengan istilah “super volcano” itu.

“Karena itu, pada tahun ini sudah dimulai pembangunan jalan tol dari Kuala Namu ke Tebing Tinggi. Lalu, dari Tebing Tinggi ke Parapat jalan akan dilebarkan. Akses dari Bandara Silangit ke Danau Toba juga akan diperlebar dan diperbaiki. Masih ada satu bandara lagi yang jaraknya juga dekat dengan Toba, yakni Bandara Sibisa, yang juga bertahap akan diperpanjang,” kata Arief Yahya.

Arief Yahya memang punya rumus 3A untuk pengembangan destinasi wisata Indonesia, yaitu akses, atraksi, dan amenitas. Akses merupakan prasyarat nomor satu, seperti penerbangan, infrastruktur bandara, dan jalan menuju ke lokasi wisata. “Akses yang bagus, cepat, mudah, dan murah akan mendorong kemajuan destinasi tersebut,” ungkap Arief Yahya.

Yang berikutnya adalah atraksi. Di sebuah destinasi wisata harus jelas atraksi wisata apa yang dapat ditawarkan kepada para wisatawan, apakah atraksi wisata alam, budaya, atau buatan manusia. Sementara itu, yang terakhir adalah amenitas. Dalam hal ini, sebuah destinasi wisata harus sarana penunjang, seperti hotel, restoran, kafe, lapangan golf, convention center, dan sebagainya. “Ini juga menentukan sukses tidaknya sebuah destinasi,” kata Arief.

About admin

Check Also

Mudik Lebaran, Garuda Indonesia Siapkan 1,2 Juta Kursi

Jakarta, Vakansi – PT Garuda Indonesia menyediakan lebih dari satu juta kursi untuk memenuhi permintaan …