Dengan diterbangkannya seluruh jemaah haji kloter ke-10 debarkasi Lombok menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 8207 pada Kamis malam hari ini (5/10) dari Madinah, maka berakhirlah seluruh gelombang pemulangan Jemaah haji Indonesia yang berjumlah total 107.000 orang dalam 277 Kloter yang dilakukan sejak 6 September 2017 dengan kondisi aman dan lancar.
Direktur Produksi Garuda Indonesia, Puji Nur Handayani di Cengkareng, mengatakan, kami memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT dan menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II serta semua instansi terkait yang telah membantu dan mendukung kelancaran operasional penerbangan Haji Garuda Indonesia tahun 2017/1438H ini. Melalui dukungan dan kerja keras semua pihak, maka penerbangan haji tahun ini dapat terlaksana dengan selamat, aman dan lancar sejak pemberangkatan penerbangan perdana phase I tanggal 28 Juli 2017 lalu hingga pemulangan penerbangan terakhir phase II pada tanggal 6 Oktober 2017.
āDengan kembalinya seluruh jamaah haji ke semua debarkasi di Indonesia, maka berakhir pula operasional haji tahun 2017 ini. Kelancaran operasional penerbangan haji juga menjadi semakin menggembirakan, karena tingkat ketepatan waktu penerbangan atau OTP (on time performance) juga membaik. Semoga dukungan dan kerja sama yang baik ini kiranya mendatangkan keberkahan dan kemuliaan bagi kita semua,ā kata Puji.
Puji mengatakan, tingkat Ketepatan waktu Penerbangan (On Time Performance-OTP) penerbangan haji Garuda Indonesia tahun 2017 ini meningkat sebesar 2.34 persen dibandingkan rata-rata capaian OTP layanan haji tahun 2016 yang sebesar 93.66 persen. Dalam pelaksanaan penerbangan Haji Phase I (phase keberangkatan), Garuda Indonesia mencatatkan tingkat ketepatan waktu penerbangan sebesar 98.20 persen. sementara tingkat ketepatan penerbangan Phase II (phase kepulangan) mencapai 96.00 persen, yang merupakan angka OTP terbaik yang pernah diraih sepanjang sejarah penerbangan Haji Indonesia.
Pelaksanaan phase keberangkatan dilakukan dalam dua gelombang, yaitu gelombang pertama ke Madinah, dan gelombang kedua ke Jeddah. Pelaksanaan gelombang pertama (keberangkatan) penerbangan haji tahun 2017/1438H ini telah dimulai pada tanggal 28 Juli 2017 hingga 11 Agustus 2017 lalu (menuju Madinah), sementara untuk gelombang kedua (keberangkatan) juga telah dimulai pada tanggal 12 Agustus 2017 lalu hingga 26 Agustus 2017 (menuju Jeddah).
Selain itu, untuk phase kepulangan juga dilakukan dalam dua gelombang dari Jeddah dan Madinah. Untuk pelaksanaan gelombang pertama (kepulangan) penerbangan haji tahun 2017/1438H, akan dimulai pada tanggal 6 September 2017 hingga 21 September 2017 (dari Jeddah), lalu untuk gelombang kedua (kepulangan) akan dimulai pada tanggal 22 September 2017 hingga 6 Oktober 2017 mendatang (dari Madinah).
Pada tahun 2017 ini Garuda Indonesia telah melayani penerbangan haji dari Sembilan embarkasi di seluruh Indonesia yang terdiri dari embarkasi Banjarmasin (5.510 jemaah), embarkasi Balikpapan (5.746 jemaah), embarkasi Banda Aceh (4.463 jemaah), embarkasi Jakarta (22.790 jemaah), embarkasi Lombok (4.546 jemaah), embarkasi Medan (8.375 jemaah), embarkasi Padang (6.337 jemaah), embarkasi Solo (33.892 jemaah) dan embarkasi Makassar (15.867 jemaah).
Direktur Operasi Garuda Indonesia, Capt. Triyanto Moeharsono menambahkan, pada pelaksanaan operasional penerbangan haji tahun 2017/1438H ini, Garuda Indonesia telah menyiapkan sebanyak 14 pesawat berbadan lebar (wide body) yang terdiri dari tiga pesawat Boeing 747-400, lima pesawat Boeing 777-300 ER, dan enam pesawat Airbus 330-300.
āDari 14 pesawat tersebut sebelas diantaranya merupakan pesawat sendiri dan sisanya merupakan pesawat sewa. Jumlah pesawat yang dioperasikan pada musim haji tahun 2017 tersebut menyesuaikan dengan peningkatan trafik Jemaah haji pada tahun 2017/1438H iniā, jelas Capt. Triyanto.