Beragam cara dilakukan perusahaan untuk bisa mengembangkan pasar salah satunya adalah PT Frisian Flag Indonesia (FFI). Pada program edukasi gizi Gerakan Nusantara 2019 atas kerja sama Frisian Flag dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan memanfaatkan teknologi digital.
Andrew F Saputro, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, mengatakan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, program yang dikhususkan sebagai sarana edukasi gizi kepada anak sekolah yang duduk di sekolah dasar tersebut akan memanfaatkan sarana teknologi digital.
“Jadi nanti, saat tenaga pengajar memberi edukasi soal edukasi gizi kepada murid bisa memanfaatkan teknologi digital yang sudah disediakan Frisian Flag lewat aplikasi yang sudah dibuat. Sedangkan materi gizi berasal dari kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan BPOM. Berisi soal pengetahuan makanan dan minuman yang bergizi serta yang aman untuk dikonsumsi,” ujar Andrew.
Lanjut Andrew, program ini akan digelar di 17 kota yang menjangkau hingga 750 sekolah dasar. “Tahun ini kami ingin memanfaatkan teknologi dan media digital sebagai sarana baru untuk penyampaian materi,” paparnya.
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Reri Indriani, mengharapkan keberadaan program tersebut bisa menyebarluaskan informasi soal keamanan pangan, selain makanan dan minuman bergizi. Apalagi sudah bisa dilakukan via sarana digital. “Maklum, saat ini penyebaran informasi soal ragam makanan dan minuman semakin gencar di media digital. Dan harus diimbangi dengan pengetahuan tentang keamanan pangan,” ungkapnya.
Hingga saat ini program edukasi tersebut sudah menjangkau sampai 4.506 sekolah dasar dengan jumlah murid mencapai 2,13 juta siswa. Ini jelas menjadi hal yang positif bagi Frisian Flag Indonesia