Festival Perang Topat mengundang minat para wisatawan mancanegara (wisman) untuk datang menyaksikan proses tersebut. Pada event religi dan budaya ini ratusan umat Islam dan Hindu di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, memiliki tradisi tersendiri untuk merayakan perbedaan.
Masyarakat dengan latar belakang agama berbeda ini berkumpul di Pura Lingsar untuk melaksanakan ritual religi dan budaya Festival Perang Topat pada 3 Desember 2017.
“Event ini harus terus dilestarikan karena banyak wisman sangat ingin berkunjung Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya Lombok Barat untuk melihat prosesi perang topat ini. Hal itu dibuktikan pada saat ini ada 60-70 wisman yang datang berkunjung dengan menggunakan baju adat,” ungkap Lalu Mohammad Faozal, Kepala Dinas Pariwisata NTB saat ditemui vakansi pada Festival Perang Topat di Pura Lingsar (3/12/2017).
Lanjut Faozal, event ini menyumbang 20 persen dari jumlah kunjungan wisman yang berkunjung ke NTB. Wisman tersebut berasal dari Eropa, India, dan Australia.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaidi, menambahkan, pakaian adat yang dipergunakan wisman pada saat menyaksikan festival perang topat disediakan oleh hotel tempat menginap atau travel agentnya.
“Industri pariwisata di Lombok seperti hotel dan travel agent melihat animo wisman yang berkunjung untuk menyaksikan event ini sangat tinggi. Sehingga event ini dimasukan dalam paket yang mereka buat,” ujarnya.
Ispan mengatakan, perang topat ini merupakan prosesi religi dan budaya, yang kita kemas menjadi atarksi wisata. Festival ini menjadi salah satu calender of event di Lombok Barat, mudah-mudahan ini bisa meningkat dan dikenal lagi hingga dunia.
“Atraksi ini kami pertahankan sebagai salah satu bentuk toleransi beragama yang dicanangkan presiden. Tidak ada perpecahan antara umat Hindu dan umat Islam. Akhrinya nanti, akan timbul simbol-simbol perdamaian di festival ini, sehingga diharapkan menjadi destinasi kelas dunia,” harap ispan.
Faozal mengungkapkan, dengan adanya event ini juga sekaligus membuka mata para wisatawan kalau NTB aman untuk di kunjungi. Agar target kunjungan 3,5 juta wisatawan dapat tercapai.
“Untuk itu kami bersama industri saling bahu membahu menyakinkan wisatawan untuk datang. Sehingga masalah pemulihan bisa cepat dilakukan,” tutupnya.