Indonesia diketahui memiliki lebih dari 700 bahasa, tidak ada di negara lain yang mempunyai bahasa sebanyak ini. Pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi untuk mengungkapkan perasaan emosi dan ide serta mengirimkan informasi, sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar.
“Bahasa sebagai alat komunikasi, pemersatu bangsa, belajar pengetahuan, dan membangun identitas suatu suku atau bangsa,” kata Irma Nawangwulang, Lecture IULI saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, Kamis (8/7/2021).
Lebih jauh Irma mengatakan bahasa yang baik harus disesuaikan dengan atau kepada siapa berbicara, selain itu tujuannya di sini lebih untuk fungsi komunikatif. Sementara bahasa yang benar mengikuti kaidah tata bahasa normati dengan penerapan pola kalimat baku, dengan susunan SPOK dan menggunakan kalimat aktif, ejaan resmi dan penggunaan kalimat secara efektif.
Sebanyak 175,4 juta masyarakat Indonesia telah menggunakan dan sebanyak 160 juta sudah menggunakan media sosial, di antara 59% aktif di media sosial. Nah, dengan adanya media sosial sekarang ini muncul fenomena pergeseran penggunaan bahasa Indonesia.
“Bahasa lisan jadi tulisan, pengguna sering mengabaikan kaidah penggunaan bahasa dengan menyingkatnya atau menyisipkan kata-kata bahasa Inggris dalam kalimat. Penyingkatan kata juga digunakan agar kalimat lebih pendek,” kata Irma.
Media sosial yang kini digunakan sebagai sarana bisnis, jualan, hingga branding dengan segala tujuan itu tentunya bahasa Indonesia yang baik dan benar akan semakin membuat citra seseorang di mata publik baik. Tak hanya itu, saat berjualan membalas pesan konsumen juga harus dengan bahasa yang baik dan benar.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Bekasi,Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Dino Hamid Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia, Kalis Mardiasih Aktivis Gender Equality, dan Benny Daniawan Dosen Sistem Informasi Universitas Buddhi Dharma.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital, untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.