Di media sosial tempat layaknya tempat nongkrong dengan banyak teman-teman yang berkumpul. Sejatinya interaksi ada di dalamnya, saling menyapa,berkomentar menjadi sebuah hal yang biasa. Di media sosial berkomentar postingan teman, karya mereka atau apapun. Dalam berkomentar tetap diperlukan etika agar tetap nyaman di ruang digital.
Panji Oetomo Penggiat Literasi Digital mengatakan, pastikan harus menggunakan bahasa yang baik dan sopan, sampaikan pendapat, saran, pujian atau kritik yang membangun. Tidak perlu mengajak orang untuk berdebat di kolom komentar terlebih pada postingan orang lain. Tidak juga melakukan spam atau promosi di kolom komentar orang.
“Misalnya ada yang mengeluh sakit lalu tiba-tiba berkomentar dengan mempromosikan obat herbal atau vitamin. Atau ketika mengeluh anak susah makan lalu tanpa basa basi menawarkan vitamin penambah napsu makan anak,” ujarnya saat menjadi pembicara di webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (20/8/2021).
Dia memberikan tips saat berkomentar dengan membaca konten yang ingin dikomentari. Baca konten tersebut dan pahami seksama, periksa dan pelajari kebenaran isi berita atau informasi. Hindari komentar di luar pokok materi yang dibahas, dan jika sudah menyerang atau merendahkan gunakan bahasa yang baik, lugas dan sopan. Gunakan argumen yang masuk akal pertimbangkan lagi perlu tidaknya berkomentar.
Lantas, harus bersikap seperti apakah bila kita yang mendapatkan komentar negatif, tenangkan diri bersikap positif katakan pada diri sendiri untuk tidak terpancing.
“Sebenarnya bebas untuk menanggapi atau mengabaikannya, namun ingat tanggapan Anda akan dibaca publik dan menjadi jejak digital kita. Bandingkan komentarorangtersebut dengan yang lainnya, apakah sama saja atau memang kita yang sedang terbawa perasaan,” ujarnya.
Panji menambahkan, jika ingin menanggapi, tanggapi sesuai topik dengan bahasa yang baik, lugas, sisipkan doa, apresiasi dan humor. Sebaiknya tidak dibalas dengan komentar buruk lagi. Lakukan koreksi jika kita memang salah sama juga jika memang benar harus juga dijelaskan. Jika terus mengganggu capture komentar dan block akun tersebut. Beri pengatakan kepada dia sebelum laporkan kepada pihak kepolisian.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (20/8/2021) juga menghadirkan pembicara Stefany Anggriani (Beauty & Makeup Influencer), Asep Kambali (Founder Historia Indonesia), Aidil Wicaksono (Podcaster, Digital Trainer), dan Ibrahim Hanif sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.