Selama pandemi, transformasi digital mengalami percepatan, aktivitas online masyarakat pun meningkat dengan cepat. Perubahan terjadi di segala bidang dari yang semula aktivitas bekerja dan bisnis secara konvensional menjadi online. Masyarakat pun mesti beradaptasi untuk memiliki keterampilan digital dalam penggunaan teknologi.
“Kita pasti bakal ketinggalan jika tidak beradaptasi dengan teman-teman yang lebih cakap digital,” kata Syarief Hidayatulloh, Digital Strategist Hello Monday Morning saat webinar Literasi Digital wilayah Sukabumi, Jawa Barat I, pada Selasa (26/10/2021).
Menurutnya di masa pandemi ini sebenarnya peluang pun tidak hilang, tapi bergeser dari yang sifatnya konvensional ke ranah digital. Namun setiap orang hanya perlu mengubah sudut pandangnya di era industri 4.0 dengan memiliki kompetensi digital. Bekerja kini dilakukan secara remote working dari rumah, termasuk bisnis yang beralih ke online lewat marketplace serta saluran digital lainnya. Sehingga masyarakat yang masih tradisional harus segera bergeser ke online karena segala peluang telah berpindah ke sana.
Selain itu dia menyayangkan saking cepatnya pertumbuhan aktivitas online di masa pandemi justru etika masyarakat Indonesia mengalami penurunan. Survei dari Microsoft mengungkap Digital Civility Index (DCI) netizen Indonesia sebagai paling tidak sopan di Asia Tenggara. Padahal bila menilik ke masa lalu, para leluhur berjuang dengan tumpah darah dan Indonesia sejak dulu disegani karena adab dan budayanya.
Dia pun bertanya-tanya apakah perubahan adab budaya terpengaruh teknologi. Namun menurutnya teknologi tidak salah, karena teknologi justru membawa hidup menjadi lebih efisien. Justru manusia yang tidak bisa memanfaatkan teknologi secara maksimal, serta menjadikannya sebagai sebuah peluang yang besar di masa depan.
“Penggunaan teknologi yang salah, bisa menjadi bumerang karena di era serba internet ada jejak digital dari segala aktivitas online dan bila ditemukan jejak digital negatif,” katanya lagi,
Webinar Literasi Digital wilayah Sukabumi, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di webinar kali ini, hadir pula nara sumber seperti Mosav, Graphic Designer Papermark.id, Whisnu Bekker, Head of Digital Marketing Paragon Pictures, Nuraeni R, seorang Tenaga Pendidik, dan Made Nandhika, Abang None Jakarta Selatan 2019.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.