Nama Eko Yuli Irawan sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Ia merupakan atlet angket besi peraih medali di beberapa ajang olahraga internasional Olimpiade. Prestasi terbarunya, ia membawa pulang medali perak ke tanah air lewat Olimpiade Tokyo 2021. Keberhasilannya tersebut tidak didapatkannya secara instan
Sebelumnya Eko mulai berpartisipasi sejak Olimpiade Beijing 2008. Kala itu dia membawa pulang medali perunggu ke pangkuan Ibu Pertiwi. Hal yang sama dilakukannya pada Olimpiade London 2012.
Prestasinya meningkat di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan Tokyo 2020. Di dua ajang tersebut Eko mampu meraih medali perak. Dia menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang meraih medali di empat edisi beruntun.
āPrestasi yang selalu diraih lah itu dikarena saya selalu punya target medali emas. Dari Olimpiade pertama dapat perunggu. Dan berikutnya meningkat lagi ke perak,” kata Eko dalam webinar Bincang Inspiratif Visa āWujudkan Mimpi di Tengah Keterbatasanā, Kamis (23/9/2021).
Lanjutnya, untuk dapat menggapai itu semua banyak hambatan untuk meraih prestasi di Olimpiade pasti ada seperti dilanda cedera jelang Olimpiade. Kemudian di Tokyo 2020, persiapannya terganggu karena pandemi Covid-19.
āHal itu tidak dijadikan sebagai alasan untuk menghambat prestasi. Saya selalu hampir cedera di setiap Olimpiade sejak 2008. Persiapan paling setengah tahun. Jadwalnya (Olimpiade) Juli-Agustus. Pelatnas bulan dua atau tiga. Waktu singkat tapi harus dapet prestasi membanggakan. Mau tidak mau harus ngepush diri kita sendiri dan risikonya cedera,ā tuturnya.
Menurutnya, untungnya dalam keadaan seperti itu bisa menenangkan diri. āBerdoa di hari pertandingan kita lupakan cedera atau rasa sakit. 2012 tulang kering retak. Tapi tetap positif thingking. Di Tokyo kendalanya pandemic. Di Olimpiade 2020 inginnya lebih dari itu (perak). Tapi dengan terlaksananya Olimpiade saja sudah luar biasa. Harus disyukuri,” ucapnya.